Sekat Plastik di Lapak Pedagang, Pasar Gede Solo Jadi Percontohan Prokes


Pasar Gede Solo, Jawa Tengah menjadi percontohan sebagai pasar tradisional yang menerapkan protokol kesehatan, Kamis (17/12). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Yatmi (42), tampak sibuk menata barang dagangannya di salah satu sudut lapak Pasar Gede, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/12).
Lapak Yatmi tempat berjualan buah pisang tersebut terlihat tidak seperti biasanya. Ada sekat bening dari plastik yang menempel pada rangka pipa paralon.
Plastik tersebut dipasang melingkar, mengelilingi lapak. Di bagian bawah diberikan rongga untuk transaksi jual-beli. Meski sedikit aneh, tetapi transaksi antara pedagang dan pembeli terlihat tak terpengaruh.
Baca Juga:
Gibran-Bagyo Deklarasi Patuhi Protokol Kesehatan di Pasar Gede Solo
Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB. Pasar peninggalan Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) X itu mulai dipadati pengunjung dari berbagai daerah di Soloraya. Bahkan, tak sedikit wisatawan luar Jawa Tengah juga nampak berkunjung di Pasar Gede yang menjadi ikon Kota Solo.
"Ada perubahan signifikan di Pasar Gede setelah ditutup selama sepekan mulai 1-7 Desember akibat sejumlah pedagang terpapar COVID-19," kata Yatmi, saat berbincang dengan Merahputih.com.
Dikatakannya, Pasar Gede mulai dibuka pada Selasa (8/12). Kemudian pada Senin kemarin, pedagang berinisiatif memasang sekat pembatas di setiap lapak sebagai langkah mencegah virus corona.
"Kami tidak ingin pasar ditutup lagi gegara COVID-19. Dengan sekat pembatas, saya merasa terlindungi bisa jaga jarak dengan pembeli," tutur dia.

Ia mengatakan, dengan pemasangan sekat pembatas ini, pembeli tidak komplain atau keberatan. Pembeli justru memberikan dukungan karena juga merasa aman berbelanja.
Tanggapan diutarakan Ayu (39), salah satu pembeli di Pasar Gede. Ia mengaku senang dengan adanya pemasangan sekat plastik tersebut karena secara tidak langsung membantu pembeli mematuhi protokol kesehatan, dalam hal menjaga jarak.
"Kami jadi tidak takut lagi berbelanja di Pasar Gede karena telah menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.
Kabid Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Sugeng Budi mengatakan, Pasar Gede merupakan satu dari enam pasar lainnya di Jawa Tengah yang dijadikan percontohan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 di pasar tradisional.
Baca Juga:
PMI Solo Bagikan 1.000 Paket PHBS Pencegahan COVID-19 di Pasar Gede
Sekat plastik ini bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.
"Konsep pasar tradisional menetapkan prokes ini juga ditemukan di Pasar Buku (Kota Semarang), Pasar Bintaro (Kabupaten Demak), Pasar Kuwu (Kabupaten Grobogan), Pasar Bendungan (Kabupaten Semarang), dan Pasar Borobudur (Kabupaten Magelang)," paparnya.
Ia menambahkan, pemasangan sekat dipasang Senin (14/12) petang. Selain itu, setiap pedagang juga mendapatkan celemek, masker, penutup kepala, sabun, sarung tangan, pelindung wajah, dan alat pengukur suhu.
Ke depan, pola seperti ini bakal diterapkan di 42 pasar tradisional di Solo. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Seusai Perayaan Imlek Timbunan Sampah di Pasar Gede Tembus 50 Ton
Bagikan
Berita Terkait
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD

Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda

Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal

Gelombang Arus Mudik Dimulai, CFD Solo Diliburkan 2 Pekan

Arus Mudik Lebaran 2025, Kota Solo Bakal Dilintasi 8,3 Juta Kendaraan

Hujan Deras Bikin Anak Sungai Bengawan Solo Meluap, Jalan Solo-Wonogiri Kebanjiran

FX Rudy Pastikan PDIP Tidak Akan Jegal Kebijakan Wali Kota Solo Terpilih
