Sejak Diluncurkan Tahun 2016, Sudah 21 Juta Orang Pakai KBBI Daring

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar (Foto: Twitter @BadanBahasa)
MerahPutih.Com - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring versi lima baru dua tahun diluncurkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Hingga tahun 2018 tercatat sudah 21 juta pengguna KBBI daring tersebut.
Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa Dadang Sunendar, pengguna KBBI daring terus bertambah semenjak tahun 2016.
"Sejak diluncurkannya 21 bulan yang lalu jumlah pencariannya sampai dengan saat ini lebih dari 21 juta pencarian, penggunanya bertambah terus," kata Dadang dalam siaran pers di Singapura, Jumat (3/8).
Ia mengungkapkan berdasarkan catatan yang dimiliki Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemenkoinfo) dengan melihat alamat dari laman pemerintah "go.id", sampai dengan hari ini alamat laman kbbi.kemdikbud.go.id menjadi nomor satu di Indonesia.

"Kalau dilihat rata-rata sekarang 23 sampai 24 ribu pencarian per hari dilakukan oleh semua, baik warga negara Indonesia maupun asing, tentunya paling banyak Indonesia. Ini semua hanya bisa terjadi di dunia digital," kata Dadang Sunendar sebagaimana dilansir Antara.
Dia menambahkan tidak ada satu aspek kehidupan pun saat ini yang tidak bersentuhan dengan teknologi.
Kemendikbud juga mendorong pekerjaan leksikografi (penyusun kamus) menjadi profesi yang utuh.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud mendukung agar pekerjaan penyusun kamus menjadi profesi dengan mengikuti beberapa proses, alur, seperti mengadakan berbagai pertemuan dan terus menggaungkannya sehingga dapat menjadikan leksikografi menjadi profesi yang utuh dan ajek.
"Pekerjaan leksikografi masih belum menjadi suatu profesi yang utuh. Tetapi ke depan bila banyak pertemuan-pertemuan, seminar-seminar, diskusi kelompok terpumpun, lokakarya, dan lain-lain, gaungnya akan semakin terasa, kita coba usulkan sebagai sebuah profesi yang utuh dan ajek," pungkas Dadang Sunendar.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Malaysia dan Indonesia Bangun Dimensi Baru dalam Hubungan Bilateral
Bagikan
Berita Terkait
Pejabat Diingatkan Etika Berbahasa dan Gunakan Diksi yang Tepat Penting untuk Menjaga Persatuan Bangsa

Nike hingga Lenovo Dapat Surat Peringatan dari Kominfo, Terancam Diblokir Karena Tak Penuhi Aturan

Pelantikan Gunakan Bahasa Asing, Kemendiktisaintek Diminta Tegur Rektor UPI

Sumpah Jabatan Diucapkan dalam Bahasa Inggris, Wakil Ketua DPR Tinggalkan Acara Pelantikan Rektor UPI

Dugaan Korupsi Rp 9,9 Triliun, Kemendikbudristek Ganti Kajian Agar Rekomendasi Jadi Gunakan Sistem Chrome

Modus Mantan Dirjen Kominfo Habiskan Duit Negara Ratusan Miliar Bangun PDNS Tak Layak hingga Akhirnya ‘Jebol’

Dituding Terima Jatah dari Judi Online, Budi Arie Merasa Namanya Dijual

Sosok Calon Tersangka Kasus Korupsi PDNS di Kominfo Diungkap Kejaksaan

League of Legends dan Teamfight Tactics Sudah Dilengkapi Bahasa Indonesia, Gandeng Juga Kreator Dalam Negeri

Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware
