Headline

Malaysia dan Indonesia Bangun Dimensi Baru dalam Hubungan Bilateral

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 03 Agustus 2018
Malaysia dan Indonesia Bangun Dimensi Baru dalam Hubungan Bilateral

Presiden Jokowi (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Kamis (28/6).(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kunjungan Perdana Menteri Mahathir Mohamad ke Indonesia seusai terpilih kembali menjadi kepala pemerintahan negeri jiran itu, tampaknya membuka babak baru dalam hubungan Indonesia dan Malaysia.

Apalagi Mahathir justru memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah dilantik jadi Perdana Menteri Malaysia. Hal ini menunjukkan pentingnya posisi Indonesia bagi Malaysia, demikian sebaliknya.

Menindaklanjuti pertemuan Mahathir Mohamad dan Presiden Jokowi pada Juni 2018 lalu, Perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Malaysia dalam acara forum Awani Global yang ditayangkan oleh Televisi Astro Awani, di Kuala Lumpur, Kamis (2/8) malam, membahas dimensi baru hubungan bilateral kedua negara.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Agung Cahya Sumirat. Sementara itu Pemerintah Malaysia diwakili oleh Sekretaris Bagian Asia Tenggara Kemenlu Malaysia Eldeen Husaini Mohd Hashim.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi menyambut Mahathir Mohamad di Halim Perdanakusuma (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Kedua pejabat tersebut membahas hubungan kedua negara berdasarkan momentum kunjungan Perdana Menteri Malaysia Dr Tun Mahathir Mohamad dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah ke Jakarta pada Juni 2018.

Agung Cahya Sumirat bahkan menggarisbawahi kedekatan hubungan Presiden Joko Widodo dan Dr Tun Mahathir Mohamad dalam pertemuan di Jakarta.

"Saya kira ini pendekatan momentum baru hubungan Indonesia-Malaysia dalam segala segi politik, ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan lainnya," katanya.

Sumirat juga sebagaimana dilansir Antara mengatakan kunjungan Menlu Malaysia ke Indonesia menunjukkan bagaimana Malaysia dari segi politik ingin meningkatkan peran aktif termasuk meratifikasi berbagai konvensi hak asasi manusia internasional.

"Dan pesan yang kami tangkap adalah Malaysia dan Indonesia akan memiliki posisi yang sama dalam merespon isu-isu terkait 'human right' maupun demokrasi dan kami mengapresiasi peran aktif Malaysia dalam Bali Demokrasi Forum yang sudah berjalan saat ini," katanya.

Presiden Jokowi dan Mahathir Mohamad
Presiden Jokowi (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Kamis (28/6).(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sementara itu, Eldeen mengatakan hubungan Indonesia dan Malaysia telah terjalin dengan baik selama 60 tahun sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan melalui dialog dan diplomasi.

"Untuk pemerintah Malaysia Baru sekarang akan melakukan pendekatan secara berperingkat. Dahulu secara menyeluruh sekarang menyesuaikan isu-isu secara berperingkat. Sekiranya ada penyelesaian maka akan disampaikan kepada masyarakat," katanya merujuk pendekatan berjenjang.

Ia juga mengatakan lawatan Dr Tun Mahathir ke Jakarta memperoleh sambut begitu baik dari Presiden Jokowi.

"Perbincangan yang seharusnya lima menit menjadi lebih panjang menjadi dua jam. Dan isu-isu yang berkepentingan telah diselesaikan pada peringkat kedua pemimpin. Perbincangan dua jam adalah pendekatan di peringkat atasan dan kepada bawahan diminta untuk memikirkan implementasinya. Jadi seperti itulah pendekatan yang dilakukan," katanya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Bangun Techno Park Banyumulek, LIPI Telah Habiskan Dana Sebesar Rp12,4 Miliar

#PM Malaysia #Hubungan Diplomatik #Indonesia Malaysia #Kementerian Luar Negeri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
Setidaknya sampai Rabu (1/10) malam sesuai yang disampaikan Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha
Frengky Aruan - Kamis, 02 Oktober 2025
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
Indonesia
Mikrofon Sempat Mati saat Presiden Prabowo Pidato di KTT PBB, Kemlu RI Jamin Pesan Sudah Tersampaikan
Mikrofon terputus menjelang akhir pidato Presiden Prabowo di KTT PBB.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
Mikrofon Sempat Mati saat Presiden Prabowo Pidato di KTT PBB, Kemlu RI Jamin Pesan Sudah Tersampaikan
Indonesia
PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga sekaligus menyampaikan solidaritas Malaysia kepada bangsa Indonesia.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali
Indonesia
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
KBRI Dhaka telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar menghindari lokasi yang menjadi titik demonstrasi dan rawan ricuh.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
Indonesia
Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional
Pemerintah Indonesia menilai serangan tersebut berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional
Indonesia
Keluarga Arya Daru Minta RDP ke DPR, Kuasa Hukum Yakin Seribu Persen Ada Pembunuhan Berencana
Keluarga Arya Daru akan mengungkapkan beberapa kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan baik secara lisan atau secara tertulis saat RDP nanti.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Keluarga Arya Daru Minta RDP ke DPR, Kuasa Hukum Yakin Seribu Persen Ada Pembunuhan Berencana
Indonesia
PBB Soroti Potensi Pelanggaran HAM di Indonesia, Kemlu RI: Segera Ditangani sesuai Mekanisme Hukum
PBB menyoroti adanya potensi pelanggaran HAM di Indonesia. Hal itu terjadi usai terjadinya kericuhan saat demonstrasi. Kemlu RI pun menegaskan, bakal segera menangani sesuai mekanisme hukum.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
PBB Soroti Potensi Pelanggaran HAM di Indonesia, Kemlu RI: Segera Ditangani sesuai Mekanisme Hukum
Indonesia
DPR Minta Kemlu Evaluasi SOP Keamanan Diplomat Pasca Tewasnya Zetro Leonardo Purba di Peru
Wakil Ketua Komisi I DPR mendorong Kemlu untuk meninjau kembali skema tunjangan serta fasilitas perlindungan bagi diplomat dan keluarganya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
DPR Minta Kemlu Evaluasi SOP Keamanan Diplomat Pasca Tewasnya Zetro Leonardo Purba di Peru
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dikabarkan menantang Indonesia untuk berperang di Laut Ambalat. Lalu, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Indonesia
Prabowo Akan Pidato di Sidang Umum PBB Setelah Jokowi 10 Tahun Absen
Prabowo dijadwalkan berpidato pada urutan ketiga setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Prabowo Akan Pidato di Sidang Umum PBB Setelah Jokowi 10 Tahun Absen
Bagikan