Sebulan Gempa Cianjur, Anak-Anak Butuh Penanganan Psikologis


Trauma healing yang diberikan tim Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) pada warga Cianjur. (Foto: Unpas)
MerahPutih.com - Bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, sudah berlangsung lebih dari sebulan. Tetapi, dampaknya terhadap warga bukan berarti selesai. Pertolongan masih dibutuhkan, terutama pada anak-anak yang membutuhkan pendampingan psikologis.
Laporan situasi terkini dampak gempa bumi Cianjur disampaikan tim Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas). Tim masih fokus memberikan trauma healing bagi anak-anak.
Wakil Dekan III FK Unpas Trias Nugrahadi mengatakan, selain kebutuhan materi, mental anak-anak juga butuh penanganan psikologis guna memulihkan rasa trauma.
Baca Juga:
Bupati Cianjur Bantah Selewengkan Bantuan Gempa
Sejak gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Cianjur pada Senin, 21 November 2022, FK Unpas langsung menurunkan personel untuk melakukan pemetaan dan menyalurkan bantuan berupa obat-obatan, hygiene kit, makanan, dan pakaian.
“Sekarang kita lebih fokus ke pemulihan pascabencana atau trauma healing. Kita memadukan program trauma healing dengan academic health system yang tengah dikembangkan FK Unpas,” jelas Trias, dikutip Rabu (28/12).
Ia menyebut, gangguan stres pascabencana rentan terjadi pada anak-anak ketimbang orang dewasa. Sebab, anak-anak seringkali sulit menceritakan kecemasannya.
Salah satu metode trauma healing yang tepat untuk anak-anak adalah aktivitas hiburan. Anak-anak diajak melakukan hal-hal yang menyenangkan untuk menghindari dampak psikologis, seperti sedih, sulit tidur, hingga menyendiri.
“Memori anak-anak sangat kuat, jadi jangan sampai trauma dan ketakutan mereka tersimpan dalam ingatan yang berkepanjangan. Keceriaan mereka harus kembali sebagaimana sebelum bencana terjadi,” tambahnya.
Baca Juga:
Anggota DPR Minta KPK Usut Dugaan Penyelewangan Bantuan Gempa Cianjur
Terus Pantau Perkembangan
FK Unpas akan terus memantau perkembangan anak-anak dan korban terdampak bencana gempa bumi Cianjur, serta memastikan kondisi mental sudah sepenuhnya pulih.
“Untuk dewasa, kita berikan konseling trauma, tapi metodenya berbeda dengan anak-anak. Karena wilayahnya religius, maka kita menggandeng Paguyuban Pasundan Komda Cianjur untuk membantu di lapangan,” ujar Trias.
Trias berharap, korban gempa bumi Cianjur, terutama anak-anak terbentuk menjadi pribadi yang tangguh dan bisa melalui kehidupannya tanpa terganggu peristiwa bencana di masa lalu.
“Secara komprehensif, Rektor Unpas mendukung kita semua. Mudah-mudahan, kehadiran Unpas dan Paguyuban Pasundan terasa manfaatnya di masyarakat,” harapnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
KPK Tindaklanjuti Laporan Penyelewengan Dana Bantuan Gempa Cianjur
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas

Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Tasikmalaya Pagi Ini

Ratusan Orang Terdampak Gempa Bekasi, 37 Rumah Rusak di Karawang

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Pramono Pastikan tak Ada Korban Jiwa akibat Gempa Bekasi, Rabu (20/8) Malam

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Ramalan Zodiak Hari Ini, 21 Agustus 2025: Asmara dan Keuangan, Aman?

Gempa Bekasi M 4,7 Dipicu Sesar Busur Belakang Jabar Naik, Terjadi 1 Gempa Susulan

Gempa ‘Darat’ Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, Getaran Dirasakan sampai Bogor
