Seberapa Aman Buka Puasa dengan Gorengan?


Teksturnya yang renyah dan rasa yang lezat membuat kudapan ini laris manis sebagai takjil buka puasa. (Foto: Unsplash/Joshua Hoehne)
GORENGAN dan kopi, adalah kombinasi epik yang menjadi pilihan saat buka puasa. Meski rasanya enak dan bikin ketagihan, nyatanya gorengan merupakan makanan yang tinggi kalori dan lemak trans, sehingga bisa memberikan efek negatif untuk kesehatan.
Gorengan yang biasa jadi santapan adalah bakwan, tahu, tempe, pisang, dan cireng. Teksturnya yang renyah dan rasa yang lezat membuat kudapan ini laris manis sebagai takjil buka puasa. Meski bahan utamanya menyehatkan, proses menggoreng bisa membuat kalori dan lemak pada hidangan meningkat.
Metode menggoreng dengan minyak yang banyak akan menambah jumlah kalori pada makanan, terlebih jika gorengan tersebut dilapisi tepung. Selain itu, suhu tinggi yang digunakan selama proses menggoreng juga dapat meningkatkan jumlah lemak trans di dalamnya.
Baca juga:

Mengutip laman Alodokter, tempe goreng mengandung 72 kalori dan 4,2 gram lemak, tahu isi mengandung 134 kalori dan 6,64 lemak, bakwan mengandung 137 kalori dan 11,59 gram lemak, pisang goreng mengandung 68 kalori dan 3,58 gram lemak, serta singkong goreng mengandung 40 kalori dan 1,58 gram lemak.
Sementara itu, rata-rata kebutuhan kalori harian orang dewasa adalah sekitar 2.100 kalori. Hanya dengan makan lima potong bakwan, kamu sudah memenuhi sekitar 1/4 kebutuhan kalori harian. Padahal saat berbuka puasa, kamu tidak hanya menyantap gorengan. Belum lagi minuman atau kudapan manis lainnya.
Mengonsumsi gorengan yang berlebihan bisa memicu obesitas dan kolesterol tinggi, sehingga turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko seseorang terkena penyakit jantung. Sebagai alternatif yang lebih sehat, kamu bisa membuat gorengan sendiri di rumah dengan menggunakan minyak sekali pakai yang rendah lemak trans.
Baca juga:

Atau sebagai gantinya, kamu bisa menyantap beberapa hidangan yang lebih sehat, salah satunya kurma yang menjadi sumber energi dan membuat tubuh kembali bugar setelah seharian berpuasa. Kamu juga bisa mengonsumsi sup tahu karena mengandung protein dan karbohidrat yang dapat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Selain itu, kamu bisa mengonsumsi telur rebus yang kaya akan proten, vitamin B12, fosfor, dan kolin yang dapat menutrisi tubuh setelah satu hari berpuasa. Kamu bisa mengonsumsinya langsung atau dijadikan isian sandwich roti.
Satu hal yang penting saat berbuka puasa adalah hindari makan berlebihan. Makan berlebihan bisa menimbulkan refluks asam lambung. Jadi, makanlah dengan porsi yang sewajarnya serta perbanyak asupan sayuran, buah, dan cairan. (and)
Baca juga:
Meski Gorengan Paling Dirindukan, Dokter Sarankan Awali Buka Puasa Minum Air Putih
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
