Sebelum Ditangkap, Mucikari Penyedia PSK Anak untuk Buronan FBI Kabur ke Bukit

Polda Metro Jaya saat gelar konpers penangkapan Russ Albert Medlin. (Foto: MP/Kanugrahan)
Merahputih.com - Polda Metro Jaya mengungkapkan penangkapan seorang perempuan berinisial A (20) yang merupakan mucikari penyedia pekerja seks komersil (PSK) di bawah umur untuk buronan FBI, Russ Albert Medlin. Hal itu membuat petugas kepolisian harus menyusuri wilayah perbukitan di daerah Banten.
"Saat penangkapan, dia sempat melarikan diri ke atas bukit, dari Kecamatan Majasari naik ke atas sekitar 4 jam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat (20/6).
Polisi mengamankan A pada hari Jumat sekitar pukul 13.00 WIB di Kecamatan Majasari, Kabupaten Lebak, Banten. Penyidik Polda Metro Jaya awalnya melacak A hingga di kediamannya di Jakarta. Namun, ternyata kosong.
Baca Juga:
Ini Jejak Hitam Russ Medlin, Buronan Kelas Kakap FBI yang Ditangkap di Jakarta
Petugas akhirnya melakukan profiling dan pemeriksaan latar belakang serta menelusuri jejak A yang mengarah ke Banten. A melarikan diri setelah mendengar kabar penangkapan terhadap Medlin di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
"Setelah diinterogasi awal, sejak kemarin dia mendengar kabar di media bahwa yang bersangkutan menjadi DPO Polda Metro Jaya, kemudian dia melarikan diri ke sana," jelas dia.
Penyidik kini tengah membawa A ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan secara intesif.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap Russ Albert Medlin pada tanggal 15 Juni 2020 dalam perkara prostitusi anak.

Medlin mengaku memesan tiga PSK di bawah umur kepada tersangka A. Tersangka juga mengakui telah membuat video tidak senonoh dengan PSK di bawah umur tersebut.
Penyidik kemudian melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap tersangka dan mendapati yang bersangkutan adalah buronan FBI dan Interpol dalam kasus penipuan investasi Bitcoin di AS.
Total uang yang dibawa kabur oleh Medlin mencapai 722 juta dolar AS atau sekitar Rp11 triliun.
Informasi tersebut didapatkan dari red notice Interpol dengan nomor A-10017/11-2016, tanggal 04 November 2016 tentang informasi pencarian buronan Interpol yang diterbitkan pada tanggal 10 Desember 2019 dengan tersangka Russ Albert Medlin.
Saat ini tersangka masih mendekam di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya sembari menjalani proses hukum dan menunggu kesepakatan ekstradisi antara Mabes Polri dan Kedubes AS.
Baca Juga:
Dalam perkara prostitusi anak tersebut, sebagaimana dikutip Antara, polisi menjerat Medlin dengan Pasal 76 juncto Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23/2002 dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun penjara dan paling lama 15 tahun penjara dengan denda Rp5 miliar.
Medlin juga diketahui pernah dua kali dihukum penjara selama 2 tahun pada tahun 2006 dan 2008 oleh Pengadilan Negara Bagian Nevada, Amerika Serikat dalam perkara pencabulan anak di bawah umur. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Sembunyi di Kebon Jeruk, Gembong Kriminal Sri Lanka Kehelbaddara Padme Diringkus di Apartemen

Deretan Buronan Dipajang Dalam Paparan Kinerja KPK Semester I 2025

KPK Optimis Ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura Bakal Terwujud

Pemerintah Hadapi Kendala Pulangkan Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos dari Singapura

Ditangkap di Kediri, Terpidana Kasus 5 Bulan 20 Hari Bui dari Aceh Berhasil Buron 9 Tahun

Menkum Klaim Sudah Tandatangani Surat Permintaan Ekstradisi Paulus Tannos

KPK Beberkan Sosok Harun Masiku, Bukan Kader Asli PDIP hingga Dekat dengan Eks Ketua MA Hatta Ali

Dubes RI untuk Singapura: Proses Ekstradisi Paulus Tannos Tak Ada Kendala

KPK Sebut Perubahan Kewarganegaraan Paulus Tannos Tak Pengaruhi Proses Ekstradisi

Ketua KPK Minta Doa Soal Ekstradisi Buronan Paulus Tannos dari Singapura
