Save The Children Inisiasi Aksi Bersih Pantai di Sulawesi Tengah

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 25 Mei 2022
Save The Children Inisiasi Aksi Bersih Pantai di Sulawesi Tengah

Dibutuhkan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan untuk menikmat alam yang indah dan bersih (Foto: pixabay/kanenori)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikatan (KKP) menyebutkan bahwa sebaran abrasi pantai di Sulawesi Tengah sebanyak 34 titik. Angka tersebut menduduki tempat terbanyak ketiga di Pulau Sulawesi, setelah Sulawesi Selatan (57 titik) dan Sulawesi Tenggara (74 titik).

Abrasi pantai berdampak pada penyusutan garis pantai, sehingga daratan utama semakin berkurang, berkurangnya sumber daya ikan dan plashma nutfah, serta merusak hutan bakau di sepanjang pesisir pantai yang memperbesar risiko bencana.

Baca Juga:

Perusahaan Ini Siapkan Solusi Liburan di Pantai saat Pandemi COVID-19

"Krisis Iklim dirasakan dampaknya secara nyata oleh anak-anak saat ini, terutama pada mereka yang tinggal di daerah rawan bencana dan pernah mengalami histori kejadian bencana skala besar seperti misalnya di Kabupaten Donggala," jelas Chief of Advocacy, Campaign, Communication, and Media Save the Children Indonesia Troy Pantouw.

Troy juga menjelaskan bahwa tanpa adanya aksi nyata yang dilakukan segera dari lingkungan keluarga dan anak-anak, maka anak-anak akan terus menanggung beban tidak proporsional karena situasi yang mereka alami saat ini.

Save The Children melakukan aksi nyata dengan membersihkan lingkungan (Foto: dok. save the children)

Anak-anak dan keluarga yang terdampak langsung dari krisis iklim pun harus dibantu dalam melakukan upaya-upaya adaptasi, karena kemampuan mereka terbatas.

Validasi Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan terdapat 5.402 total kejadian bencana pada tahun 2021 dan 99,5 persen di antaranya merupakan kejadian bencana hidrometeorologi yang berasosiasi dengan iklim dan cuaca ekstrem, misalnya terdapat 91 kejadian gelombang pasang serta abrasi.

Kemudian, total bencana yang terjadi pada 2021 mengalami kenaikan sebanyak 16,2 persen dari tahun sebelumnya. Tercatat 728 orang meninggal dunia dan lebih dari 7 juta jiwa menderita dan mengungsi, termasuk di antaranya adalah anak-anak.

Menyoroti hal tersebut, kelompok anak di Kabupaten Donggala yang tergabung dalam Child Campaigner Save the Children Indonesia, menginisiasi Aksi Generasi Iklim dengan melakukan aksi bersih pantai, menanam bakau, dan melakukan pemagaran hutan bakau di Pantai Mapaga, Labean, Kabupaten Donggala. Salah satu penggagas aksi tersebut ialah Rahmi, anak berusia 17 tahun yang merupakan bagian dari Forum Anak Labean sekaligus penyintas banjir rob, tsunami, dan gempa yang melanda Sulawesi Tengah pada 2018.

Rahmi menjelaskan awalnya sebelum bencana, banjir rob hanya di atas mata kaki. Setelah bencana, bisa mencapai 60 sentimeter atau selutut orang dewasa. Apabila banjir, semua barang yang tidak bisa kena air diangkat atau dipindahkan.

"Selain itu, akses untuk belajar susah karena akses tertutup dan harus menyebrang ke sekolah, sementara untuk menyebrang pakai perahu butuh uang yang cukup besar. Bahkan kadang tidak terpikir sekolah, karena harus mengungsikan barang-barang agar tidak terkena air," ujar Rahmi.

Mata pencaharian Ayah Rahmi sebagai nelayan pun terpengaruh karena sulit mendapat ikan. Akibatnya, tidak ada ikan yang bisa dijual atau dimakan. Tak jarang rahmi sekeluarga juga menjadi gatal-gatal akibat dari banjir yang masuk ke rumah.

Biasanya, air bersih didapat dari pompa air sumur namun berubah menjadi keruh. Kebutuhan air untuk Rahmi dan keluarga diambil dari sungai terdekat. "Lima tahun lalu, adik sakit diare. Orang tua panik, uang tidak ada, banjir rob sedang naik. Akhirnya tanya-tanya tetangga saja obatnya apa, dicarikan obatnya dan dikasih minum (ke adik)," tutur Rahmi.

Baca Juga:

Popcorn Beach, Uniknya Pantai Berpasir Berondong Jagung

Selain itu, sampah bawaan laut turut naik ke daratan saat terjadi banjir rob, dampaknya ketika daratan sudah kembali kering, sampah lautan mengotori daratan dan sekitar rumah masyarakat.

Anak-anak dari Save The Children melakukan aksi kepeduluan terhadap lingkungan seperti membersihkan sampah di pantai dan melakukan penanaman pohon (Foto: dok. save the children)

Rahmi merupakan satu dari sekian banyak anak dan keluarga yang terdampak banjir rob di Sulawesi Tengah. Dia harus meninggalkan rumah yang sudah 20 tahun ditempati bersama keluarga, dan pindah ke hunian tetap agar bisa kembali menjalani hidup normal. Saat ini dia sudah dua tahun tinggal di hunian tetap. Meski demikian, Rahmi tetap berharap masalah ini bisa ditanggulangi dengan cepat.

"Saat ini yang bisa kami lakukan sebagai anak-anak adalah membersihkan pantai dan menanam pohon, juga memagari pohon bakau supaya tidak dimakan kambing yang datang. Tetapi kami berharap pemerintah dapat melakukan hal lain misalnya bangun tanggul rob supaya rumah orang-orang tidak terendam banjir lagi," harap Rahmi. (ryn)

Baca Juga:

Pantai Sembilan, Wisata Eksotis di Madura

#Peduli Lingkungan #Pantai #Kebersihan Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Indonesia
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Tiga truk tinja ketahuan membuang limbah di selokan Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Salah satu truk merupakan milik perusahaan, yang sudah tiga kali melanggar aturan.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Indonesia
Pramono Bakal Revitalisasi MCK hingga Komunal di 55 RW
Demi wujudkan lingkungan hidup yang sehat.
Dwi Astarini - Kamis, 15 Mei 2025
Pramono Bakal Revitalisasi MCK hingga Komunal di 55 RW
Indonesia
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Ema Suranta raih penghargaan Local Ace in Organic Waste Transformation dalam ajang Mata Lokal Award 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Mei 2025
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Lifestyle
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Pada 2006, ia bersama istri dan beberapa teman dekat mendirikan Yayasan Peduli Anak.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Indonesia
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Khatib salat Jumat hari ini diminta untuk menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Jemaah juga diminta untuk menanam pohon.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Indonesia
Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
Jakarta peringkat 12 kota dengan kualitas udara buruk dunia.
Wisnu Cipto - Selasa, 15 April 2025
Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
Indonesia
Hari Pertama Masuk Sekolah, Rabu (9/4), Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
Dianjurkan memakai masker saat beraktivitas luar ruang.
Dwi Astarini - Rabu, 09 April 2025
Hari Pertama Masuk Sekolah, Rabu (9/4), Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
Indonesia
Pastikan Kebersihan Jakarta Saat Lebaran, Pemprov DKI Siagakan 2.906 Petugas
Pemprov DKI siagakan 2.906 petugas untuk memastikan kebersihan Jakarta saat Lebaran.
Soffi Amira - Kamis, 27 Maret 2025
Pastikan Kebersihan Jakarta Saat Lebaran, Pemprov DKI Siagakan 2.906 Petugas
Bagikan