Satu Pedagang Meninggal Positif COVID-19, Solo Tutup Pasar Harjodaksino
Pemkot Solo akan menutup Pasar Harjodaksino setelah ditemukan kasus satu pedagang meninggal positif COVID-19, Senin (13/7). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan menutup sementara operasional Pasar Harjodaksino selama satu pekan atau tanggal 14-20 Juli. Penutupan pasar tradisional tersebut dilakukan setelah seorang pedagang asal Sukoharjo, Jawa Tengah meninggal dunia positif corona pada Sabtu (11/7).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, mengungkapkan keputusan penutupan pasar selama tujuh hari ke depan ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di pasar tradisional Solo. Hal itu sekaligus menindaklanjuti adanya temuan satu pedagang meninggal positif COVID-19.
Baca Juga:
IKAPPI: 833 Pedagang Pasar Positif, Paling Banyak di Jakarta
"Selama penutupan berlangsung dipastikan tidak ada aktivitas perdagangan di area pasar. Kami akan menjaga pasar," ujar Rudy sapan akrabnya pada Merahputih.com, Senin (13/7).
Rudy memgaku juga memerintahkan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo untuk melakukan tracing pada orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien. Selain itu, ia juga meminta Dinas Perdagangan (Disdag) untuk mengumumkan penutupan pasar pada semua pedagang.
"Mulai besok (Rabu) pasar ditutup dan dijaga petugas agar tidak ada pedagang yang nekat berjualan," kata dia.
Kepala Disdag Kota Solo Heru Sunardi mengatakan, penutupan dilakukan setelah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Satpol PP, Kelurahan Danukusuman dan juga Dinas Perhubungan.
"Selama ini pedagang Pasar Harjodaksino tidak hanya berjualan di dalam pasar, tetapi ada juga berjualan di luar pasar. Kami larang semua. Semua akses menuju pasar ditutup semua," katannya.
Baca Juga:
Pedagang Positif COVID-19, Pemprov DKI Diminta Lebih Humanis
Ia menambahkan, total pedagang di Pasar Harjodaksino sebanyak 1.407 orang. Baik pedagang yang menempati kios, los, oprokan hingga pelataran. Diakui Heru, penutupan pasar selama sepekan pastinya akan berdampak bagi perekonomian pedagang. Namun, pihaknya meminta agar keputusan tersebut dimaklumi.
"Semua ini demi kebaikan bersama agar penyebaran virus corona tidak meluas di pasar tradisional," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pedagang Hewan Kurban di Luar Warga Jabodetabek Wajib Miliki SIKM
Bagikan
Berita Terkait
Tanggul Sungai Gandam Jebol Picu Banjir Bandang di Pati, Sejumlah Desa Terendam
DEN Klaim 27 Pabrik Bakal Dibuka di Jateng, Ada 130 Ribu Lowongan Kerja
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Jadi Wisata Religi, Ratusan Ribu Jemaah Diperkirakan akan Hadir
Jumlah Siswa Keracunan Diduga MBG di Karanganyar Bertambah 105 Siswa
Kasus Korupsi Kredit Macet Perusahaan, Kejari Sita Aset Rumah Kosong PT Sritex
68 Siswa di Tawangmangu Alami Mual Pusing, Diduga Keracunan MBG
Transfer Keuangan Daerah ke Pemprov Jateng Susut Rp 1,5 Triliun, Gubernur Luthfi Maksimalkan Program untuk Masyarakat