Satu Korban Kerusuhan 22 Mei Dipastikan Tewas Diberondong Peluru
Menjelang malam massa aksi 22 Mei mulai melakukan pembakaran di beberapa titik di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis, (22/5/2019). Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Merahputih.com - Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ditemukan luka tembak pada tubuh bocah yang diduga jadi korban kerusuhan 22 Mei, Harun Al Rasyid. Hal ini diketahui dari hasil autopsi.
"Sudah, hasil autopsinya luka tembak. Itu kita terima dari RS Dharmais sudah tidak ada," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Musyafak saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/5).
BACA JUGA: Komnas HAM Tidak Alergi Gandeng Polri Usut Kematian 8 Korban 22 Mei
Namun, terkait peluru jenis apa yang menembus tubuh korban dia tak bisa merinci karena merupakan kewenangan Pusat Laboratorium Forensik Polri. Hingga kini, masih didalami soal jenis peluru itu.
Autopsi dilakukan atas permintaan penyidik. Korban mengalami luka tembak dibagian lengan kiri atas menembus ke dada.
"Jenazah sudah dikembalikan ke keluarga," ujarnya.
Seperti diberitakan, untuk mengetahui asal-usul peluru tajam yang menewaskan para korban, Polri membentuk tim investigasi khusus. Tim investigasi ini juga dibentuk untuk menyelidiki penyebab kematian sejumlah peserta demonstrasi.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan hingga kini proses otopsi masih berlangsung, sehingga penyebab kematian para korban belum bisa diungkapkan.
BACA JUGA: Jenguk Anggota Korban Kerusuhan, Kapolda Metro Jaya: Mayoritas Patah Tangan dan Gigi Copot
"Nanti tim investigasi yang dipimpin oleh inspektorat pengawasan umum (irwasum) dan melibatkan Komnas HAM dan lembaga imparsial lainnya akan melakukan investigasi menyangkut korban yang meninggal maupun korban yang luka, termasuk perisitwa kerusuhan tanggal 21 dan 22 Mei," ujar Dedi. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
2 Kerangka Manusia Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar saat Kerusuhan
Presiden Prabowo Sebut Negara Lain Bingung Polisi Indonesia Ikut Urus Persoalan Pangan
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
Mencengangkan! Polri Ungkap Ada 228 Kampung Narkoba Tersebar di Seluruh Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Mabes Polri Sebut Oknum Polisi Rusak Citra Anggota Lain, Turunkan Tingkat Kepercayaan Rakyat