Jenguk Anggota Korban Kerusuhan, Kapolda Metro Jaya: Mayoritas Patah Tangan dan Gigi Copot


Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono di RS Polri Kramat Jati (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Sejumlah petugas kepolisian yang bertugas mengawal aksi 21-22 Mei menjadi korban amuk massa. Serangan massa dan perusuh menggunakan lemparan batu, bom molotov dan kembang api menyebabkan beberapa polisi harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Seiring situasi mulai mereda, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono menjenguk anggota kepolisian yang jadi korban kerusuhan 22 Mei.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolda dan Pangdam Jaya didampingi langsung Kepalas RS Polri Brigjen Musyafak beserta sejumlah stafnya.

"Saya dan Pangdam Jaya ke sini untuk melihat anggota-anggota kita yang kemarin jadi korban akibat kerusuhan pada tanggal 21 dan 22 Mei," ucap Gatot di lokasi, Senin (27/5).
Ia menyempatkan diri sejenak bertanya kepada seorang petugas kepolisian yang mengalami luka-luka. Mayoritas anggota yang kini tengah dirawat tergabung dalam kesatuan Shabara dan Brimob.
"Petugas mayoritas mengalami luka patah tangan, ada juga yang wajahnya terkena lemparan batu sehingga giginya banyak yang lepas. Ada juga yang persendiannya lepas," jelas Kapolda Metro Jaya.

Sebagian anggota mengalami luka patah dan dilokasi tulang. Sementara itu, terdapat pula masyarakat yang dirawat. Ia disinyalir sebagai oknum yang juga berpartisipasi saat terjadinya kerusuhan.
"RS Polri menangani masyarakat yang kemarin mengalami luka-luka. Ada yang perusuh, ada juga yang memang korban juga kami tangani di sini. Ada juga ya masyarakat yang belum sembuh, kita lihat semuanya ya, kita jenguk," kata Gatot.
BACA JUGA: Seluruh Proyek di Jalan Tol Cikampek Dihentikan Selama Arus Mudik dan Balik
Pastikan Ibu Kota Kondusif, Kapolda Metro Jaya Ancam Tindak Tegas Para Perusuh

Selain mendoakan kesembuhan para pasien, kapolda dan pangdam jaya juga memberikan santunan kepada para korban kerusuhan tersebut.
Hingga kini, RS Polri Kramat Jati merawat sebanyak 8 orang anggota kepolisian yang terluka saat kerusuhan.
"Awalnya ada 29 anggota, tapi sudah sebagian yang sudah sembuh sehingga berkurang dan tinggal 8 anggota lagi yang masih dirawat," tutup Irjen Pol Gatot Eddy Pramono.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum
