Sambutan Hangat Dunia Kembalinya Amerika Pada Perjanjian Iklim


Kampanye selamatkan hutan. (Foto: Greenpeace Indonesia)
MerahPutih.com - Joe Biden dalam beberapa jam usai bersumpah menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), langsung menandatangi perintah eksekutif termasuk bergabung kembali dengan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Frans Timmermans menyambut baik langkah Presiden Biden tersebut. Padahal, pendahulunya, mantan Presiden Donald Trump, menarik AS dari kesepakatan itu. Proses untuk memasukkan kembali kesepakatan internasional membutuhkan waktu satu bulan.
Baca Juga:
Sah! Joe Biden Jadi Presiden ke-46 Amerika Serikat
"Bergabung kembali dengan Perjanjian Paris benar-benar merupakan dasar, untuk pemerintahan Biden tentang iklim," kata CEO Greenpeace International Jennifer Morgan dikutip Antara,
Direktur Kebijakan Iklim dan Energi Union of Concerned Scientists (UCS) Rachel Cleetus, mengatakan akan ada sejumlah peluang pada 2021 bagi Biden, untuk membantu memajukan agenda iklim progresif di panggung dunia. Termasuk KTT para pemimpin G7 dan G20, dan pembicaraan iklim PBB pada November.
Biden dan utusan iklim internasionalnya John Kerry, akan mengadakan pertemuan dengan para penghasil emisi besar lainnya, ntuk memperkuat cara-cara secara kolektif menangani krisis iklim secara langsung.

Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, mengungkapkan rasa senangnya Biden telah berkomitmen untuk membawa negaranya kembali ke dalam, yang disebutnya pakta perdamaian dengan planet ini.
"Masuknya kembali AS akan membantu memobilisasi dan membangkitkan kembali" kemauan politik di antara para pemimpin global, bisnis dan masyarakat sipil untuk melaksanakan kesepakatan lebih cepat," ujarnya.
Dilansir VOA Indonesia, beberapa jam setelah bersumpah jadi Presiden, Biden menandatangani Proklamasi Hari Pelantikan dan dokumen untuk nominasi posisi kabinet dan posisi lain dalam pemerintah. Dalam pernyataannya, tim transisi Biden mengatakan, beberapa dari masalah tersebut termasuk mengatasi krisis virus corona, imigrasi, dan perubahan iklim.
Baca Juga:
Langkah Cepat Biden Usai Bersumpah Jadi Presiden ke-46 Amerika Serikat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa

Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Era Baru Kemitraan Strategis Indonesia dan Uni Eropa

Apa Itu Visa Cascade yang Bikin Orang Indonesia Bisa Bebas ke Eropa Berulang Kali hingga Syarat Mendapatkannya

CEPA Tuntas, Prabowo Buka Jalan Produk Indonesia Masuk Pasar Uni Eropa

Presiden Prabowo Sudah Tiba di Brussel Belgia, Bakal Lakukan Pertemuan Dengan Raja dan Komisi Eropa

Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah

Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
