Sambutan Hangat Dunia Kembalinya Amerika Pada Perjanjian Iklim

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Januari 2021
Sambutan Hangat Dunia Kembalinya Amerika Pada Perjanjian Iklim

Kampanye selamatkan hutan. (Foto: Greenpeace Indonesia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Joe Biden dalam beberapa jam usai bersumpah menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), langsung menandatangi perintah eksekutif termasuk bergabung kembali dengan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Frans Timmermans menyambut baik langkah Presiden Biden tersebut. Padahal, pendahulunya, mantan Presiden Donald Trump, menarik AS dari kesepakatan itu. Proses untuk memasukkan kembali kesepakatan internasional membutuhkan waktu satu bulan.

Baca Juga:

Sah! Joe Biden Jadi Presiden ke-46 Amerika Serikat

"Bergabung kembali dengan Perjanjian Paris benar-benar merupakan dasar, untuk pemerintahan Biden tentang iklim," kata CEO Greenpeace International Jennifer Morgan dikutip Antara,

Direktur Kebijakan Iklim dan Energi Union of Concerned Scientists (UCS) Rachel Cleetus, mengatakan akan ada sejumlah peluang pada 2021 bagi Biden, untuk membantu memajukan agenda iklim progresif di panggung dunia. Termasuk KTT para pemimpin G7 dan G20, dan pembicaraan iklim PBB pada November.

Biden dan utusan iklim internasionalnya John Kerry, akan mengadakan pertemuan dengan para penghasil emisi besar lainnya, ntuk memperkuat cara-cara secara kolektif menangani krisis iklim secara langsung.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: VOA)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: VOA)

Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, mengungkapkan rasa senangnya Biden telah berkomitmen untuk membawa negaranya kembali ke dalam, yang disebutnya pakta perdamaian dengan planet ini.

"Masuknya kembali AS akan membantu memobilisasi dan membangkitkan kembali" kemauan politik di antara para pemimpin global, bisnis dan masyarakat sipil untuk melaksanakan kesepakatan lebih cepat," ujarnya.

Dilansir VOA Indonesia, beberapa jam setelah bersumpah jadi Presiden, Biden menandatangani Proklamasi Hari Pelantikan dan dokumen untuk nominasi posisi kabinet dan posisi lain dalam pemerintah. Dalam pernyataannya, tim transisi Biden mengatakan, beberapa dari masalah tersebut termasuk mengatasi krisis virus corona, imigrasi, dan perubahan iklim.

Baca Juga:

Langkah Cepat Biden Usai Bersumpah Jadi Presiden ke-46 Amerika Serikat

#Joe Biden #Perubahan Iklim #Uni Eropa
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Pihak EU mengatakan akan mengirim 130 ton pasokan darurat dan membuka dana sebesar 1 juta euro untuk membantu para korban gempa mematikan yang melanda Afghanistan.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Indonesia
Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa
Sengketa perdagangan terkait penerapan bea imbalan/countervailing duties terhadap impor produk biodiesel dari Indonesia, atau dikenal dengan Sengketa DS618.
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Indonesia
UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa
Kebijakan tersebut merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 13 Juli 2025 di Brussels, Belgia.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa
Indonesia
Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Era Baru Kemitraan Strategis Indonesia dan Uni Eropa
IEU-CEPA mencerminkan komitmen Indonesia untuk membangun hubungan dagang yang setara, strategis, dan saling menguntungkan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Era Baru Kemitraan Strategis Indonesia dan Uni Eropa
Indonesia
Apa Itu Visa Cascade yang Bikin Orang Indonesia Bisa Bebas ke Eropa Berulang Kali hingga Syarat Mendapatkannya
Untuk mendapatkan visa Schengen multiple entry dengan masa berlaku panjang, pemohon harus memenuhi beberapa persyaratan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
Apa Itu Visa Cascade yang Bikin Orang Indonesia Bisa Bebas ke Eropa Berulang Kali hingga Syarat Mendapatkannya
Indonesia
CEPA Tuntas, Prabowo Buka Jalan Produk Indonesia Masuk Pasar Uni Eropa
Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas sikap dan komitmen Eropa terhadap perdamaian dan stabilitas global
Angga Yudha Pratama - Senin, 14 Juli 2025
CEPA Tuntas, Prabowo Buka Jalan Produk Indonesia Masuk Pasar Uni Eropa
Dunia
Presiden Prabowo Sudah Tiba di Brussel Belgia, Bakal Lakukan Pertemuan Dengan Raja dan Komisi Eropa
Selain agenda bersama Uni Eropa, Presiden juga direncanakan melakukan pertemuan dengan Raja Belgia Philippe di Istana Laeken.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Presiden Prabowo Sudah Tiba di Brussel Belgia, Bakal Lakukan Pertemuan Dengan Raja dan Komisi Eropa
Dunia
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
"Tren jangka panjang terkait meningkatnya suhu samudra terlihat jelas secara global."
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
Fun
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Nama-nama seperti Kunto Aji, Reality Club, Teddy Adhitya, Sukatani, hingga Ave The Artist, ikut serta dalam program ini
Wisnu Cipto - Kamis, 03 Juli 2025
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Bagikan