Rusia Tuduh NATO Kerahkan 33.000 Prajurit ke Perbatasan


Ilustrasi rudal. (pakistantoday.com.pk)
MerahPutih.com - Ketegangan Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus meningkat. Setelah perang Rusia-Ukraina karena rencana Ukraina bergabung dengan NATO terus memanas.
Pada awal Maret, panas Rusia dam NATO ini meningkatkan ketegangan militer dan politik di arah strategis Barat dan Barat Laut.
Baca juga:
Swedia Resmi Menjadi Anggota Baru ke-32 NATO
NATO dikabarkan mengerahkan hingga 33.000 prajurit, sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja lainnya di dekat perbatasan Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan latihan NATO yang melibatkan hingga 90.000 prajurit kini masih berlangsung dan latihan tersebut dilakukan untuk menangkal dugaan agresi Rusia mendatang.
Shoigu menambahkan, aliansi tersebut berupaya memperkuat aktivitas mereka di Arktik, sementara aksesi Swedia ke NATO meningkatkan ketegangan.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menegaskan, tidak memiliki rencana untuk mengirimkan pasukan darat tempur ke Ukraina meskipun faktanya beberapa negara anggota telah mengirim sejumlah personel militer berseragam ke Kiev
"Tidak ada rencana untuk kehadiran tempur NATO di Ukraina tetapi, tentu saja, beberapa negara sekutu NATO memiliki pria dan wanita berseragam di kedutaan masing-masing yang memberikan nasihat," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Stoltenberg berpendapat bahwa kehadiran personel militer sekutu di Ukraina tidak menjadikan aliansi atau negara-negara anggotanya ikut serta dalam konflik.
Pejabat berkewarganegaraan Norwegia itu juga menegaskan bahwa bantuan militer yang mengalir ke Ukraina dari sekutu NATO, termasuk dana sebesar 61 miliar dolar AS (sekitar Rp990 triliun) yang disahkan oleh DPR AS pada Sabtu (20/4), bukanlah dana amal.
"Harus ingat bahwa dukungan militer yang diberikan oleh sekutu NATO, Amerika Serikat kepada Ukraina bukanlah sebuah amal – ini adalah investasi untuk keamanan kita sendiri," katanya. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi

Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak

Otoritas Palestina Segera Bentuk Komite Sementara Pemerintahan di Jalur Gaza.

Kekuatan Pesawat Nirawak Indonesia: Kesiapan Prajurit di Balik Keterbatasan Teknologi

Kematian dan Kelaparan di Gaza Bakal Makin Parah Saat Israel Rencanakan Pendudukan Militer di Jalur Gaza
