Rupiah Anjlok Tembus Rp 16.000, BI Disarankan Naikan Suku Bunga Acuan

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 16 April 2024
Rupiah Anjlok Tembus Rp 16.000, BI Disarankan Naikan Suku Bunga Acuan

Uang dolar AS dan uang rupiah, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/aa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate akibat untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus anjlok setelah lebaran.

"Bank sentral Indonesia walaupun terus melakukan intervensi di pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) berupa valuta asing dan obligasi, kemungkinan terbesar tidak akan cukup kuat untuk menahan laju pelemahan mata uang rupiah," kata Ekonom Ibrahim Assuaibi, kepada awak media di Jakarta, Selasa (16/4).

Baca juga:

Rupiah Anjlok Pasca-Lebaran, Tembus di Atas Rp 16.000 per USD

Usai libur Lebaran 2024, rupiah melemah karena penguatan indeks USD menyusul menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah khususnya konflik Iran dan Israel. Dilansir dari antara, kurs Rupiah turun hingga melampaui Rp 16.000 per dolar AS hari ini.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Maret 2024, BI mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen. Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan di level 5,25 persen, dan suku bunga lending facility dipertahankan sebesar 6,75 persen. Adapun, BI baru akan menggelar RDG BI pada 23-24 April 2024 pekan depan, salah satunya untuk menetapkan besaran BI-Rate.

"Sehingga dalam pertemuan di bulan ini Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin guna menstabilkan mata uang rupiah," ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka itu.

Baca juga:

Menukar Uang Rupiah Cacat atau Rusak? Bisa, Ini Syaratnya

Untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah, Ibrahim menuturkan pemerintah harus terus melakukan intervensi melalui operasi pasar di mana harga-harga bahan pokok yang terus mengalami kenaikan perlu dikendalikan sehingga inflasi dapat terus terjaga dalam kisaran sasaran.

Di sisi lain, pemerintah juga harus tetap menggelontorkan bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan lainnya agar konsumsi masyarakat terus berlanjut.

Ibrahim menambahkan konsumsi masyarakat yang meningkat di momen Ramadhan dan Lebaran 2024, kemungkinan besar akan mengangkat pertumbuhan ekonomi 0,12 sampai 0,18 persen. Konsumsi domestik yang meningkat akan mendorong pertumbuhan ekonomi. (*)

Baca juga:

Rupiah Anjlok Tembus Rp 16.000, BI Disarankan Naikan Suku Bunga Acuan

#Rupiah
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Berita Foto
Nilai Tukar Rupiah Melemah Seiring Periode Blackout The Fed
Aktivitas teller menghitung mata uang Rupiah dan Dolla US di Teller Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (4/11/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 04 Desember 2025
Nilai Tukar Rupiah Melemah Seiring Periode Blackout The Fed
Indonesia
Faktor Yang Bisa Bikin Redenominasi Rupiah Gagal Versi Analis Ekonomi Politik
diskursus publik sering kali terjebak pada aspek teknis tanpa memahami prasyarat makro, institusional dan perilaku yang menentukan keberhasilan redenominasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Faktor Yang Bisa Bikin Redenominasi Rupiah Gagal Versi Analis Ekonomi Politik
Indonesia
Begini Tahapan Redenominasi, Butuh Waktu 6 Tahun
rencana ini memerlukan proses yang sangat panjang. Ia menyebut, butuh waktu 5-6 tahun untuk menerapkan redenominasi
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Begini Tahapan Redenominasi, Butuh Waktu 6 Tahun
Indonesia
Menkeu Purbaya: Kewenangan Pelaksanaan Redenominasi Rupiah Berada di Bank Sentral
RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya akan diselesaikan pada 2027
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Menkeu Purbaya: Kewenangan Pelaksanaan Redenominasi Rupiah Berada di Bank Sentral
Indonesia
Istana Tegaskan Waktu Pemberlakuan Redenominasi Rupiah Masih Jauh
Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) yang ditargetkan rampung pada tahun 2027.
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Istana Tegaskan Waktu Pemberlakuan Redenominasi Rupiah Masih Jauh
Indonesia
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Redenominasi rupiah merupakan penyederhanaan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli atau nilai tukar terhadap barang dan jasa.
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Indonesia
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore menguat sebesar 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp 16.635 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.665 per dolar AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Indonesia
Pemerintah Tempatkan Duit Rp 200 Triliun di Bank, Rasio Kredit Membaik
Penempatan dana pemerintah itu juga memperbaiki rasio kredit terhadap DPK (loan to deposit ratio/LDR) perbankan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Pemerintah Tempatkan Duit Rp 200 Triliun di Bank, Rasio Kredit Membaik
Indonesia
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350 - 16.450 per dolar Amerika Serikat (AS pada perdagangan hari ini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Bagikan