Rupiah Alami Tekanan Jelang Pengumuman Suku Bunga


Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta, Jumat (29/9). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye)
MerahPutih.com - Fluktuasi nilai tukar rupiah terus terjadi di Juli ini. Bahkah sempat ditransaksikan melebihi Rp 15 ribu per dolar pada pekan lalu.
Pagi ini, Kamis (21/7), rupiah bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.993 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.990 per USD.
Baca Juga:
Kamis (14/7) Rupiah Ditutup Melemah Rp 15.020 per USD
"Dalam beberapa minggu terakhir kalau kita perhatikan selalu bergerak di kisaran Rp 15.000, tapi closing-nya selalu di bawah Rp 15.000," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis (21/7).
Rully memproyeksikan rupiah hari ini akan sedikit melemah seiring dengan pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada siang ini.
"Market masih split, antara (suku bunga BI) naik or stay," ujar Rully dikutip Antara.
RDG BI Juni 2022 lalu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen.
Bank Sentral menyatakan siap untuk menyesuaikan suku bunga acuan jika ada tanda-tanda inflasi inti yang terdeteksi lebih tinggi, sehingga akan tetap mewaspadai tekanan inflasi dan dampaknya terhadap ekspektasi inflasi.
Adapun inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) mulai meningkat, yang didorong oleh tekanan dari sisi penawaran sebagai akibat wajar dari kenaikan harga komoditas internasional. Namun, inflasi inti tetap dalam target kisaran BI sebesar dua persen hingga empat persen.
"Secara umum kondisi ekonomi Indonesia cukup baik. Data rilis terakhir FDI kita naik cukup signifikan pada kuartal II 2022," kata Rully.
Dari dalam negeri, investasi langsung asing atau Foreign Direct Investment (FDI), tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan migas, melompat 39,7 persen (yoy) pada kuartal II 2022, lebih cepat dari pertumbuhan FDI sebesar 31,8 persen (yoy) pada kuartal I 2022 di tengah upaya pemerintah memperbaiki iklim usaha dan kemudahan berusaha di Indonesia.
Rully memperkirakan, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.950 per dolar AS hingga Rp 15.000 per dolar AS. (*)
Baca Juga:
Rupiah Kembali Melemah, Hampir Rp 15 Ribu per USD
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika
