RSF Adukan Kematian Jurnalis di Gaza ke Mahkamah Pidana Internasional
Serangan Israel ke Gaza Palestina. (Foto: Xinhua)
MerahPutih.com - Serangan Israel ke jalur Gaza, telah memakan korban ribuan jiwa. Tercatat, sebanyak 34 jurnalis telah terbunuh sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas, di mana setidaknya 12 orang terbunuh saat sedang melakukan pekerjaan mereka, 10 di Gaza, satu di Israel, dan satu di Lebanon.
Serangan terhadap jurnalis di Gaza dinilai merupakan kejahatan internasional yang serius dan berulang, dan harus diselidiki oleh jaksa ICC.
Baca Juga:
Serang Kamp Pengungsi Jabalia, Israel Klaim Sasar Komandan Hamas
Reporters Without Borders (RSF) telah menyerukan penyelidikan ini sejak 2018, dan peristiwa tragis terbaru menunjukkan betapa mendesaknya tindakan ICC, kata Sekretaris Jenderal RSF Christophe Deloire.
Ini merupakan pengaduan ketiga RSF kepada jaksa ICC mengenai kejahatan perang terhadap jurnalis Palestina di Gaza sejak 2018.
Aduan pertama diajukan pada Mei 2018 mengenai jurnalis yang terbunuh atau terluka selama protes “Great March of Return” di Gaza. Yang kedua diajukan pada Mei 2021 menyusul serangan udara Israel terhadap lebih dari 20 media di Jalur Gaza.
RSF juga mendukung pengaduan yang diajukan Al Jazeera tentang penembakan serius terhadap jurnalis Palestina Shirin Abu Akleh di Tepi Barat pada 11 Mei 2022.
RSF pada Rabu mengatakan bahwa mereka telah mengajukan pengaduan kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang yang dilakukan terhadap jurnalis di Gaza.
“Para wartawan ini adalah setidaknya korban serangan hingga korban kejahatan perang dan dapat menjadi dasar untuk penyelidikan oleh jaksa ICC,” kata badan yang berfokus pada perlindungan hak kebebasan pers itu dalam sebuah pernyataan.
Pengaduan RSF menjelaskan, sembilan jurnalis telah tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan darat dan udara di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Semua korban tewas dan terluka dalam serangan tersebut karena sedang bekerja.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 50 media di Gaza "sengaja" telah dihancurkan, baik secara total maupun sebagian.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sejumlah lembaga kemanusiaan siap mengirim bantuan yang dibutuhkan warga Gaza, yang terdampak konflik terbaru antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
"Ini sejalan dengan perintah Presiden RI Joko Widodo kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan bagi Gaza, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal.
Baca Juga:
Eric Nam Batalkan Konser di Malaysia Setelah Like Unggahan Israel-Palestina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Seruan Indonesia Untuk Redakan Konflik Thailand dan Kamboja, Desak Saling Tahan Diri
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi