Rizal Ramli: Demo Buruh Tolak Omnibus Law Bentuk Ekspresi Penderitaan Rakyat

Ekonom senior Rizal Ramli saat demo buruh menolah ombnibus law di kawasan Patung Kuda Monas, Kamis (10/8). (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Massa buruh menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak pemerintah dan DPR mencabut omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah disahkan. Mereka berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan, gerakan buruh yang masif menandakan semakin sulitnya kondisi perekonomian masyarakat. Kehidupan mereka terbebani akibat kenaikan harga bahan pokok, PHK hingga biaya pendidikan yang semakin mahal.
“Gerakan buruh hari ini adalah untuk menyuarakan AMPERA, Amanat Penderitaan Rakyat,” kata Rizal dalam keterangannya, Kamis (10/8).
Baca Juga:
Rizal Ramli Sebut Ada Penyelundupan Undang-Undang dalam Omnibus Law
Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) ini menilai, UU omnibus law, termasuk UU Kesehatan adalah pintu masuk bagi perbudakan modern. Sebab para pegawai dipekerjakan dengan melalui outsourching seumur hidup tanpa jaminan kesejahteraan, jaminan untuk keluarga, dan masa tua.
Rizal menyebut alasan pembuatan omnibus law juga mengada-ada dan fiktif. Sebab, tidak ada kegentingan ekonomi yang memaksa pembentukan UU sapu jagat tersebut.
“Kondisi ekonomi dikatakan genting kalau negatif, atau terjadi krisis fiskal dan moneter, seperti terjadi pada tahun 1998, yaitu minus 12, 7 persen, rupiah anjlok dari Rp 2.500 menjadi Rp 15.000,” tuturnya.
Lebih lanjut Rizal menyebut, alasan pembentukan omnibus law untuk penyederhanaan perizinan juga tidak mampu mengatasi kesemrawutan birokrasi.
“Hasilnya malah undang-undang 1.000 halaman, dengan 500 halaman penjelasan ini jelas akan semakin ribet dan membuka peluang sogok-menyogok,” ujarnya.
Menurut Rizal, sejauh ini juga tidak ada dampak positif dari pemberlakukan UU omnibus law di Indonesia. Sebaliknya, negara-negara tanpa omnibus law justru mendapatkan investasi sangat besar seperti Vietnam, India, dan Thailand.
“Setelah tiga tahun ternyata tidak ada peningkatan besar di bidang investasi, selain di sektor pertambangan,” ungkapnya.
Baca Juga:
RUU Omnibus Law Kesehatan Jadi Usul Inisiatif DPR
Rizal menyebut, omnibus law justru memisikinkan buruh dan keluarganya karena upah hanya naik di bawah inflasi. Menurutnya, pemerintah sedang membuat rakyatnya miskin dalam jumlah besar.
Selain itu, akibat omnibus law PHK juga semakin meningkat dan outsourching semakin meluas menjadi bentuk perbudakan modern.
Dia berpendapat bahwa omnibus law harus dibatalkan lewat penghapusan presidential treshold 20 persen, menjadi 0 persen. Sehingga bisa menghasilkan presiden amanah yang dapat bekerja untuk rakyat, bukan untuk cukong.
“Kalau presidential treshold dihapuskan maka ibaratnya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Termasuk pula pembatalan terhadap IKN, upah dapat dinaikkan, harga BBM, listrik, dan biaya pendidikan bisa diturunkan,” ujarnya.
Rizal menyebut, Presiden Jokowi telah gagal mencerdaskan dan menyejahterakan rakyat, seperti yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945.
Sebaliknya, kata Rizal, Jokowi malah berhasil menyejahterakan oligarki memperluas KKN, dan membangun politik dinasti secara vulgar.
Dia menuturkan bahwa Jokowi sudah sangat banyak melakukan pelanggaran konstitusi di berbagai sektor kenegaraan. Ironisnya, kondisi ekonomi-sosial rakyat sangat menyedihkan.
“Dengan berbagai pelanggaran konstitusi itu tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan Indonesia, selain dengan menghentikan Jokowi sebagai presiden. Agar kita bisa mencegah kerusakan terhadap Indonesia tidak terus berlanjut,” tutup Rizal. (Pon)
Baca Juga:
Baleg DPR Gelar Rapat Panja Penyusunan Draf RUU Omnibus Law Kesehatan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Polda Sulawesi Selatan Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Gedung DPRD, Petugas Kebersihan Diduga Ikut Terlibat

Presiden Prabowo Datangi Rumah Affan Kurniawan Pengemudi Ojol Yang Tewas Dilindas Kendaraan Taktis Brimob

Selain di Gedung DPR, Polda Metro Jaya, Malam Ini Demo Kembali Digelar di Jalan Otista

Rentetan Demo dan Tuntutan Yang Berujung Meninggal Pengemudi Ojek Online Affan Kurniawan

Tak Hanya Tindak Pelaku, Polisi Harus Jelaskan Secara Utuh Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojol Hingga Tewas

Sampai Jumat Dini Hari, Massa Kepung Markas Brimob Kwitang Imbas Pengemudi Ojol Tewas Terlindas Mobil Taktis

Momen Langka di Jantung Ibu Kota: Flyover Slipi Jadi Tempat Pengendara Menonton Bentrokan Massa-Aparat

Kelompok Buruh: DPR Sadarlah, Hentikan Joget-Jogetmu!

Demo Buruh di MPR/DPR Sempat Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Saling ‘Pukul Mundur’

Sakit Hati Lihat Pendapatan dan Tunjangan Fantastis Anggota DPR, Buruh Sentil Uangnya buat Sewa Rumah di Surga
