Kesehatan

Risiko Mati Muda Meningkat pada Orang yang Sering Begadang

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 20 Juni 2023
Risiko Mati Muda Meningkat pada Orang yang Sering Begadang

Orang-orang yang lebih suka beraktivitas pada malam hari cenderung lebih muda. (Pexels/Abdel Rahman Abu Baker)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ORANG yang sering begadang memiliki sembilan persen peningkatan risiko kematian dini, terutama karena mereka cenderung merokok atau minum minuman beralkohol. Demikian dikatakan menurut sebuah studi baru.

Para peneliti menemukan bahwa bukan begadangnya yang mendatangkan risiko. Orang yang mengatakan bahwa mereka sering begadang tetapi tidak minum atau merokok tidak memiliki peningkatan risiko kematian dini.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Chronobiology International, Jumat (16/6). Di antara hampir 24.000 orang di Finlandia yang merupakan bagian dari studi besar sebelumnya yang mengevaluasi anak kembar, pertanyaan yang diajukan adalah, "kamu adalah manusia pagi atau manusia malam".

Hampir 30 persen mengidentifikasikan sebagai 'sangat manusia pagi', 28 persen 'dalam beberapa batasan merupakan manusia pagi', 33 persen 'dalam batasan tertentu merupakan manusia malam', dan 10 persen mengatakan 'sangat manusia malam'.

Baca juga:

Tak Baik, Begadang demi Bersenang-Senang

Faktor genetik juga memengaruhi banyak aspek tidur, termasuk kualitas tidur, durasi tidur, dan chronotype. (Pexels/Cliff Booth)

Orang-orang yang lebih suka beraktivitas pada malam hari cenderung lebih muda, tidur kurang dari delapan jam per malam, dan lebih cenderung merokok atau minum minuman beralkohol, demikian tercantum dalam ringkasan dari Institut Kesehatan Kerja Finlandia, di mana penulis utama Christer Hublin, MD , PhD melakukan penelitian.

Para peneliti menggambarkan orang-orang dengan preferensi malam aktif pada malam hari, dan orang-orang dengan preferensi pagi digambarkan aktif pada pagi hari.

“Peningkatan risiko kematian yang yang berhubungan dengan malam hari tampaknya terutama disebabkan oleh konsumsi tembakau dan alkohol yang lebih besar daripada mereka yang bangun pagi,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.

Manusia malam dan manusia pagi disebut sebagai chronotype. Chronotype merupakan ekspresi fenotipik dari ritme sirkadian bawaan individu, yaitu bagian hari antara pagi dan sore hari yang lebih disukai untuk aktivitas sehari-hari.

Chronotype tipe malam memiliki hubungan dengan preferensi malam untuk aktivitas dan waktu tidur yang lebih larut.

Kurang tidur secara kronis, bermanifestasi sebagai berkurangnya jumlah atau kualitas tidur atau waktu tidur yang salah, dikaitkan dengan banyak hasil kesehatan yang negatif, dan ketiga fitur tidur ini lebih sering terjadi pada malam hari daripada pada tipe pagi hari.

Baca juga:

Begadang Bikin Jerawat Bermunculan

Peningkatan risiko kematian tampaknya terutama disebabkan oleh konsumsi tembakau dan alkohol. (Pexels/Dziana Hasanbekava)

Faktor genetik juga memengaruhi banyak aspek tidur, termasuk kualitas tidur, durasi tidur, dan chronotype.

Kronotipe malam memiliki hubungan dengan peningkatan morbiditas, termasuk gangguan kesehatan kardiometabolik dan peningkatan risiko gejala kejiwaan.

Selain itu, kecenderungan tidur yang lebih larut juga terhubung dengan kebiasaan makan yang tidak sehat dan kelebihan berat badan, serta peningkatan frekuensi merokok dan konsumsi minuman beralkohol. kronotipe malam bahkan dikaitkan dengan kemampuan kerja yang buruk dan pensiun disabilitas di usia paruh baya.

Hanya ada sedikit penelitian tentang kronotipe dan kematian. Sebelumnya, sebuah studi kohort besar berdasarkan UK Biobank (UKBB) menunjukkan peningkatan kecil risiko semua penyebab kematian (2 persen) dan kematian kardiovaskular (4 persen) pada tipe malam yang pasti dibandingkan dengan tipe pagi yang pasti. (aru)

Baca juga:

Sering Begadang di Usia Muda Tingkatkan Risiko Hipertensi

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan