Risiko Mati Muda Meningkat pada Orang yang Sering Begadang


Orang-orang yang lebih suka beraktivitas pada malam hari cenderung lebih muda. (Pexels/Abdel Rahman Abu Baker)
ORANG yang sering begadang memiliki sembilan persen peningkatan risiko kematian dini, terutama karena mereka cenderung merokok atau minum minuman beralkohol. Demikian dikatakan menurut sebuah studi baru.
Para peneliti menemukan bahwa bukan begadangnya yang mendatangkan risiko. Orang yang mengatakan bahwa mereka sering begadang tetapi tidak minum atau merokok tidak memiliki peningkatan risiko kematian dini.
Studi ini dipublikasikan di jurnal Chronobiology International, Jumat (16/6). Di antara hampir 24.000 orang di Finlandia yang merupakan bagian dari studi besar sebelumnya yang mengevaluasi anak kembar, pertanyaan yang diajukan adalah, "kamu adalah manusia pagi atau manusia malam".
Hampir 30 persen mengidentifikasikan sebagai 'sangat manusia pagi', 28 persen 'dalam beberapa batasan merupakan manusia pagi', 33 persen 'dalam batasan tertentu merupakan manusia malam', dan 10 persen mengatakan 'sangat manusia malam'.
Baca juga:

Orang-orang yang lebih suka beraktivitas pada malam hari cenderung lebih muda, tidur kurang dari delapan jam per malam, dan lebih cenderung merokok atau minum minuman beralkohol, demikian tercantum dalam ringkasan dari Institut Kesehatan Kerja Finlandia, di mana penulis utama Christer Hublin, MD , PhD melakukan penelitian.
Para peneliti menggambarkan orang-orang dengan preferensi malam aktif pada malam hari, dan orang-orang dengan preferensi pagi digambarkan aktif pada pagi hari.
“Peningkatan risiko kematian yang yang berhubungan dengan malam hari tampaknya terutama disebabkan oleh konsumsi tembakau dan alkohol yang lebih besar daripada mereka yang bangun pagi,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Manusia malam dan manusia pagi disebut sebagai chronotype. Chronotype merupakan ekspresi fenotipik dari ritme sirkadian bawaan individu, yaitu bagian hari antara pagi dan sore hari yang lebih disukai untuk aktivitas sehari-hari.
Chronotype tipe malam memiliki hubungan dengan preferensi malam untuk aktivitas dan waktu tidur yang lebih larut.
Kurang tidur secara kronis, bermanifestasi sebagai berkurangnya jumlah atau kualitas tidur atau waktu tidur yang salah, dikaitkan dengan banyak hasil kesehatan yang negatif, dan ketiga fitur tidur ini lebih sering terjadi pada malam hari daripada pada tipe pagi hari.
Baca juga:

Faktor genetik juga memengaruhi banyak aspek tidur, termasuk kualitas tidur, durasi tidur, dan chronotype.
Kronotipe malam memiliki hubungan dengan peningkatan morbiditas, termasuk gangguan kesehatan kardiometabolik dan peningkatan risiko gejala kejiwaan.
Selain itu, kecenderungan tidur yang lebih larut juga terhubung dengan kebiasaan makan yang tidak sehat dan kelebihan berat badan, serta peningkatan frekuensi merokok dan konsumsi minuman beralkohol. kronotipe malam bahkan dikaitkan dengan kemampuan kerja yang buruk dan pensiun disabilitas di usia paruh baya.
Hanya ada sedikit penelitian tentang kronotipe dan kematian. Sebelumnya, sebuah studi kohort besar berdasarkan UK Biobank (UKBB) menunjukkan peningkatan kecil risiko semua penyebab kematian (2 persen) dan kematian kardiovaskular (4 persen) pada tipe malam yang pasti dibandingkan dengan tipe pagi yang pasti. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
