Risiko COVID-19 Menguat, Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia Jadi Daring


Bank Dunia. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) sepakat untuk mengadakan pertemuan musim semi mereka, yang direncanakan pada 5-11 April 2021, menjadi secara daring. Pertemuan daring ini karena kekhawatiran pandemi kasus corona yang semakin meningkat.
Dalam pernyataan bersama, pertemuan yang biasanya menghadirkan sekitar 10.000 pejabat pemerintah, jurnalis, pebisnis, dan perwakilan masyarakat sipil dari seluruh dunia di Washington, akan menjadi pertemuan tengah tahunan ketiga institusi yang akan diadakan secara virtual karena pandemi.
Baca Juga:
World Bank-IMF Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Saat Pagebluk COVID-19
Sebelumnya, IMF memperkirakan pada tahun 2021 perekonomian hanya akan tumbuh 5,2 persen, lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,4 persen. Pemulihan dari bencana COVID-19, akan berlangsung lama, tidak merata, dan sangat tidak pasti.
IMF pun memandang kinerja perekonomian dalam jangka menengah akan tetap suram. Perekonomian diperkirakan akan tumbuh melambat di kisaran 3,5 persen pada tahun 2022 hingga 2025.
Sementara Dalam Global Economic Prospects Januari 2021, World Bank menyatakan walaupun ekonomi global kembali menggeliat setelah terkontraksi sebesar 4,3 persen pada 2020. Dalam skenario pesimistis, pertumbuhan ekonomi global hanya1,6 persen pada tahun 2021.

Hal tersebut jika kasus positif COVID-19 terus meningkat dan vaksinasi dunia mengalami penundaan. Saat ini, pandemi telah merenggut banyak jiwa, menyeret banyak orang ke jurang kemiskinan, menekan aktivitas, serta memangkas pemasukan masyarakat dalam waktu yang lama.
"Sistem keuangan yang rapuh di beberapa negara, seiring dengan guncangan pertumbuhan pada konsumsi rumah tangga dan neraca bisnis, juga perlu ditangani," ujar Wakil Presiden dan Chief Economist World Bank Carmen Reinhart dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Indonesia Tak Perlu Bantuan IMF dan Bank Dunia Dalam Penanganan COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
