Respons Kemenkes RI Soal Vaksin HPV 9 Sebabkan Kemandulan


Vaksin HPV tidak menyebabkan kemandulan. (Foto: Freepik/Freepik)
ANAK butuh menerima dua vaksin wajib untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan dua jenis vaksin tersebut ialah vaksin dengue untuk penyakit demam berdarah dan vaksin HPV 9 untuk kanker serviks.
Kedua vaksin tersebut harus diberikan kepada anak sesuai dengan takaran dan aturan yang telah disetujui BPOM. "Vaksin ini bisa masuk dalam daftar vaksin di imunisasi wajib," kata Hartono pada acara Peluncuran dan Paparan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023 di Hotel Shangrila, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Cegah Risiko Kanker Serviks dengan Vaksinasi dan Skrining HPV
Namun, kabar bahaya muncul seiring dengan digencarkannya vaksinasi HPV untuk anak usia kelas 5 dan 6 SD ini. Konon, vaksin tersebut bisa memicu kemandulan.

Merespons kabar tersebut, pernyataan bantahan dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril. "Kabar tersebut hoaks semata," tegas Syahril.
Menurut pernyataan tertulis yang Merahputih.com terima, Rabu (10/10), imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi.
Syahril membenarkan adanya reaksi di lokasi suntikan berupa kemerahan, pembengkakan, dan nyeri ringan. Reaksi wajar ini biasanya timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung selama satu hingga tiga hari. "Reaksi umum seperti demam juga bisa muncul setelah pemberian imunisasi," lanjut Syahril.
Baca Juga:
Penelitian Terbaru: Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Hingga 90 Persen
Sebagaimana telah dikabarkan sebelumnya, pemerintah tengah menggencarkan vaksinasi HPV untuk anak usia sekolah dasar. Tujuannya untuk mencegah kanker serviks. Berdasarkan uji coba, keberhasilan vaksinasi HPV bisa mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan usia 9-13 tahun.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada perempuan. Pada tahun 2020, diperkirakan ada 604 ribu kasus baru kanker serviks di seluruh dunia.
Dua tipe Human papillomavirus (HPV) 16 dan 18 bertanggung jawab atas hampir 50 persen kasus kanker serviks. HPV ditularkan melalui hubungan seksual. Seorang perempuan berisiko terinfeksi HPV saat telah aktif berhubungan seksual.
Vaksinasi HPV dan screening jadi cara yang tepat untuk mencegah kanker serviks. Bisa diberikan kepada anak mulai dari usia sembilan tahun. Nah, jangan ragu ya untuk ikut memberikan vaksin HPV pada anak perempuanmu, lebih baik mencegah daripada mengobati. (dgs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
