Kesehatan

Respons Kemenkes RI Soal Vaksin HPV 9 Sebabkan Kemandulan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 11 Oktober 2023
Respons Kemenkes RI Soal Vaksin HPV 9 Sebabkan Kemandulan

Vaksin HPV tidak menyebabkan kemandulan. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ANAK butuh menerima dua vaksin wajib untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan dua jenis vaksin tersebut ialah vaksin dengue untuk penyakit demam berdarah dan vaksin HPV 9 untuk kanker serviks.

Kedua vaksin tersebut harus diberikan kepada anak sesuai dengan takaran dan aturan yang telah disetujui BPOM. "Vaksin ini bisa masuk dalam daftar vaksin di imunisasi wajib," kata Hartono pada acara Peluncuran dan Paparan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023 di Hotel Shangrila, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

Cegah Risiko Kanker Serviks dengan Vaksinasi dan Skrining HPV

Namun, kabar bahaya muncul seiring dengan digencarkannya vaksinasi HPV untuk anak usia kelas 5 dan 6 SD ini. Konon, vaksin tersebut bisa memicu kemandulan.

Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius. (Foto: freepik/jcomp)

Merespons kabar tersebut, pernyataan bantahan dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril. "Kabar tersebut hoaks semata," tegas Syahril.

Menurut pernyataan tertulis yang Merahputih.com terima, Rabu (10/10), imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi.

Syahril membenarkan adanya reaksi di lokasi suntikan berupa kemerahan, pembengkakan, dan nyeri ringan. Reaksi wajar ini biasanya timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung selama satu hingga tiga hari. "Reaksi umum seperti demam juga bisa muncul setelah pemberian imunisasi," lanjut Syahril.

Baca Juga:

Penelitian Terbaru: Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Hingga 90 Persen

Sebagaimana telah dikabarkan sebelumnya, pemerintah tengah menggencarkan vaksinasi HPV untuk anak usia sekolah dasar. Tujuannya untuk mencegah kanker serviks. Berdasarkan uji coba, keberhasilan vaksinasi HPV bisa mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan usia 9-13 tahun.

Vaksin HPV bisa diberikan kepada anak sejak usia sembilan tahun. (Foto: Unsplash/Ben Wicks)

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada perempuan. Pada tahun 2020, diperkirakan ada 604 ribu kasus baru kanker serviks di seluruh dunia.

Dua tipe Human papillomavirus (HPV) 16 dan 18 bertanggung jawab atas hampir 50 persen kasus kanker serviks. HPV ditularkan melalui hubungan seksual. Seorang perempuan berisiko terinfeksi HPV saat telah aktif berhubungan seksual.

Vaksinasi HPV dan screening jadi cara yang tepat untuk mencegah kanker serviks. Bisa diberikan kepada anak mulai dari usia sembilan tahun. Nah, jangan ragu ya untuk ikut memberikan vaksin HPV pada anak perempuanmu, lebih baik mencegah daripada mengobati. (dgs)

Baca Juga:

Mengenal Vaksin Kanker Serviks yang Diwajibkan Kemenkes

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan