Kesehatan

Penelitian Terbaru: Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Hingga 90 Persen

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 10 November 2021
Penelitian Terbaru: Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Hingga 90 Persen

Vaksin HPV hanya dapat mencegah infeksi, tidak dapat membersihkan tubuh dari virus setelah terinfeksi. (Foto: healtheuropa.eu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

VAKSIN human papillomavirus atau HPV dapat mencegah kasus kanker serviks hingga hampir 90 persen. Cancer Research UK menggambarkan temuan itu sebagai penemuan 'bersejarah'. Para peneliti optimistis vaksin HPV bisa menyelamatkan nyawa di masa depan.

Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh virus, dan harapannya adalah vaksinasi nantinya bisa menghilangkan penyakit tersebut. Para peneliti mengatakan keberhasilan ini berarti mereka yang divaksinasi mungkin juga hanya membutuhkan jauh lebih sedikit tes smear serviks.

Baca Juga:

Lima Vaksin Terpenting dalam Sejarah Manusia

Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada perempuan di seluruh dunia. Kanker ini membunuh lebih dari 300 ribu orang setiap tahun.

Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada perempuan di seluruh dunia. (Foto: 123RF/exploderasi)

Hampir sembilan dari 10 kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah karena hanya ada sedikit akses ke skrining kanker serviks. Harapannya, vaksinasi akan memiliki dampak yang lebih besar di negara-negara tersebut daripada negara-negara kaya seperti Inggris.

Lebih dari 100 negara telah mulai menggunakan vaksin sebagai bagian dari rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendekati pemberantasan kanker serviks. Di Inggris, anak perempuan ditawari vaksin antara usia 11 dan 13 tahun, tergantung di mana mereka tinggal. Vaksin ini juga telah ditawarkan kepada anak laki-laki sejak 2019.

Vaksin HPV hanya dapat mencegah infeksi, tidak dapat membersihkan tubuh dari virus setelah terinfeksi. Virus-virus itu tersebar luas, sehingga imunisasi harus ditujukan kepada anak-anak sebelum mereka menjadi aktif secara seksual.

Baca Juga:

Hati-hati Sariawan Tak kunjung Sembuh, Bisa Jadi Kanker Mulut

Studi yang dipublikasikan di Lancet, melihat apa yang terjadi setelah vaksin diperkenalkan untuk anak perempuan di Inggris pada 2008. Murid-murid itu sekarang sudah dewasa di usia 20-an. Studi ini menunjukkan pengurangan pertumbuhan pra-kanker dan pengurangan 87 persen pada kanker serviks. "Dampaknya sangat besar," kata Prof Peter Sasieni, salah satu peneliti di King's College London kepada BBC.

Penelitian bersejarah itu menunjukkan bahwa vaksin HPV menyelamatkan nyawa. (Foto: medprointernational.com)

Pengurangan tidak terlalu dramatis ketika remaja yang lebih tua diimunisasi sebagai bagian dari kampanye mengejar ketinggalan. Ini karena lebih sedikit remaja yang lebih tua memutuskan untuk disuntik padahal mereka mungkin sudah aktif secara seksual.

Secara keseluruhan, studi memperkirakan program HPV telah mencegah sekitar 450 kanker dan 17.200 pra-kanker. (aru)

Baca Juga:

Chacha Frederica Gaungkan Pentingnya Imunisasi Pada Anak

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan