Lima Vaksin Terpenting dalam Sejarah Manusia


Lima vaksin terbukti paling penting yang pernah ditemukan. (Foto: Pexels@Gustavo Fring)
SELAMA hampir setahun, para peneliti dari seluruh dunia berusaha keras mengembangkan dan menemukan vaksin untuk melawan virus COVID-19. Mengingat angka kasus penyebaran yang belum menurun, vaksin dianggap sebagai cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19. Meskipun membutuhkan waktu lama, kini masyarakat dunia sudah mulai melihat titik terang. Apalagi uji coba klinis tahap awal sudah mulai dilakukan.
Ini bukan kali pertama dunia bersusah payah menemukan vaksin. Selama ratusan tahun, ilmu kedokteran sudah berhasil menemukan berbagai vaksin yang terbukti dapat menyelamatkan nyawa manusia. Dari sekian banyak vaksin yang dibuat, ada 5 penemuan vaksin paling penting dalam sejarah kesehatan. Berikut 5 vaksin paling penting menurut Insider.
BACA JUGA:
1. Vaksin Polio

Mengutip Alodokter, polio merupakan sebuah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menular melalui kontak dengan seseorang yang terinfeksi. Bisa juga terpapar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Anak-anak menjadi golongan yang paling rentan terkena virus ini.
Untuk itu, CDC merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin polio yang diberikan sejak usia dua bulan. Berkat vaksin ini, jumlah kasus polio di seluruh dunia menurun jauh. Pada 2018 saja hanya tercatat 33 kasus polio.
2. Vaksin Cacar

Dikembangkan pada 1796 oleh Edward Jenner, vaksin cacar menjadi sebuah terobosan baru kala itu. WHO mendeskripsikan cacar sebagai salah satu penyakit mematikan yang diketahui manusia. Virus ini menyebabkan gejala mirip flu yang diikuti dengan lepuhan berisi nanah di sekujur tubuh. Profesor dan Ketua Departemen Sains dan Teknologi Universitas Bryant, Kirsten Hokeness menyebutkan cacar dapat membunuh tiga dari setiap 10 orang yang tertular penyakit ini.
Berkat adanya vaksin tersebut, cacar jadi satu-satunya penyakit yang berhasil diberantas di seluruh dunia. "Penghapusan penyakit ini adalah salah satu pencapaian kesehatan masyarakat internasional terbesar," tutur Hokeness.
3. Vaksin Tdap

Vaksin ini membantu melindungi seseorang dari tiga penyakit, yaitu tetanus, difteri, dan pertusis. Ketiganya disebabkan oleh bakteri dan berpotensi mematikan. Pertusis dapat mengancam jiwa bayi. Maka dari itu, selama masa kehamilan perempuan perlu mendapatkan vaksin Tdap karena dapat melindungi bayinya.
Sebelum vaksin ini ditemukan, sekitar 200 ribu anak di Amerika Serikat sakit setiap tahun. Sementara sekitar sembilan ribu anak meninggal karena penyakit tersebut. Sekarang menurut data dari CDC hanya ada sekitar 10 ribu hingga 40 ribu kasus setiap tahun. Tingkat kematian juga semakin menurun.
4. Vaksin MMR

Saat ini anak-anak mendapatkan dua dosis vaksin MMR yang dapat melindungi dari penyakit campak, gondongan, dan rubella. Dosis pertama diberikan pada usia 12 sampai 15 bulan dan dosis berikutnya diberikan pada usia empat sampai enam tahun. Vaksin MMR sangat efektif dalam melawan campak, sebuah virus menular yang menyerang pernapasan. "Ini sangat menular sehingga jika satu orang mengidapnya, 90% orang di sekitarnya juga akan terinfeksi jika mereka tidak terlindungi," kata CDC.
Menurut Hokeness, efek dari penyakit campak ini cukup serius. Mulai dari pneumonia, pembengkakan otak, dan dalam beberapa kasus berujung kematian. Sebelum vaksin ini ditemukan pada 1963, tiga sampai empat juta orang terkena campak setiap tahunnya. Untungnya pada tahun 2000 imunisasi yang tersedia secara luas dan efektif membuat campak berhasil diberantas di Amerika Serikat.
5. Vaksin HPV

Vaksin ini pertama kali tersedia pada 2006. HPV merupakan infeksi menular seksual paling umum di Amerika Serikat. Tiap tahunnya ada 14 juta orang Amerika yang tertular HPV. Jenisnya beragam dan beberapa di antaranya berkaitan dengan kanker serviks, kanker penis, dan kanker bagian belakang tenggorokan. Menurut sebuah studi dari American Journal of Preventive Medicine pada 2018 lalu, vaksinasi ini mampu menurunkan 29 persen kasus kanker serviks.
"Vaksin ini adalah salah satu hal terdekat yang kita miliki untuk menyembuhkan kanker," terang Hokeness. Vaksin HPV diberikan dalam dua atau tiga dosis kepada anak-anak dan remaja. Akan lebih efektif jika diberikan pada usia muda sebelum melakukan hubungan seksual.(Sam)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
