Cegah Risiko Kanker Serviks dengan Vaksinasi dan Skrining HPV


Cegah Risiko Kanker Serviks dengan Vaksinasi dan Skrining HPV (Foto: freepik/jcomp)
VAKSINASI dan skrining Human Papillomavirus (HPV) sangat penting untuk melindungi perempuan dari virus, serta mengurangi risiko kanker serviks. Hal tersebut dipaparkan oleh Konsultan Onkologi Ginekologi di Mount Elizabeth Medical Centre, Dr Lisa Wong.
Karena DNA HPV hadir dalam 99 persen spesimen kanker serviks, ada hubungan sebab akibat yang kuat antara HPV dan kanker serviks.
"Infeksi HPV adalah penyebab yang diperlukan untuk pembentukan kanker," ujar Wong seperti yang dikutip dari laman Antara.
Baca Juga:
Mengenal Vaksin Kanker Serviks yang Diwajibkan Kemenkes

Wong menjelaskan bahwa infeksi HPV sangat umum. Faktanya, sekitar 50 hingga 80 persen perempuan akan mengembangkan salah satu dari sekitar 200 subtipe HPV yang diketahui, setidaknya sekali seumur hidup mereka.
Sebagian besar kasus bersifat sementara dan tanpa gejala. Sekitar 80 persen kasus akan sembuh secara spontan dalam waktu hingga dua tahun. Sebagian besar berisiko rendah dan bisa menyebabkan kutil kelamin. Hanya sebagian kecil kasus jenis onkogenik akan berkembang menjadi kanker. "Kanker sebenarnya adalah hasil yang jarang dari infeksi umum," ujarnya.
Wong menuturkan bahwa ada tiga prosedur skrining utama untuk kanker serviks, yaitu Pap smear konvensional, sitologi berbasis cairan, dan tes HPV.
Pap smeaer konvensional memiliki karakteristik yang dibatasi oleh sensitivitas yang buruk, serta diperngaruhi oleh metode pengumpulan. Namun, memiliki spesifisitas yang baik dan nilai prediksi positif yang tinggi.
Baca juga:
Kini, Pap Smear juga dapat Deteksi Kanker Payudara dan Ovarium
Prosedur yang kedua yakni sitologi berbasis cairan. Alat ini memiliki sensitivitas yang tinggi, tingkat negatif palsu dan spesifisitas yang lebih rendah.
Sementara yang ketiga yaitu TEs HPV. Tes tersebut memiliki sensitivitas yang jauh lebih tinggi, namun tidak mendeteksi lesi pra-kanker. Adapun kelemahan utamanya yaitu speisfisitas yang lebih rendah, namun memiliki nilai prediksi negatif yang sangat baik.
Menurut Wong, Pap smear cenderung memberikan proporsi positif dan negatif palsu yang tinggi. Sensitivitasnya pun meningkat seiring bertambah usia, yang membuatnya lebih berguna untuk perempuan yang lebih tua dibanding perempuan muda.
Kisarannya sekitar 52 persen untuk perempuan di bawah 35 tahun, dan 79 persen untuk perempuan di atas 50 tahun. Tapi, tes tersebut tidak seefektif mendeteksi prekursor dari adenokarsinoma.

Sementara berdasarkan pedoman skrining baru, direkomendasikan permpuan berusia 25-29 tahun melakukan sitologi setiap tiga tahun, dan orang berusia 30-69 tahun melakukan tes HPV setiap lima tahun. Dua jenis PHV Yang paling onkogenik yaitu HPV 16 dan 18 bertanggung jawab atas 70-80 persen kasus kanker serviks.
Tes HPV bisa mendeteksi lebih banyak lesi prakanker tingkat tinggi CIN 2 dan 3, serta lebih baik untuk mendeteksi adenokarsinoma. Untuk perempuan yang lebih muda, HPV mungkin kurang bermanfaat karena tingkat positif palsu yang lebih tinggi.
Wong mencatat ada sejumlah potensi bahaya dari tes HPV, termasuk stigma yang terkait dengan aktivitas seksual, kecemasan, tekanan psikologis, dan ketidaknyamanan dari prosedur diagnostik serta pengobatan tambahan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
