Resistensi Antibiotik, Pandemi Lain yang Mengancam Dunia

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 26 Januari 2022
Resistensi Antibiotik, Pandemi Lain yang Mengancam Dunia

Kematian akibat AMR diperkirakan tertinggi di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan. (Foto: unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LEBIH dari 1,2 juta orang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2019 akibat infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Demikian menurut studi terbaru skala besar tentang masalah tersebut. Jumlah ini lebih dari kematian tahunan akibat malaria atau AIDS.

Negara-negara miskin terkena dampak terburuk tetapi resistensi antimikroba mengancam kesehatan semua orang di dunia, kata laporan itu.

Investasi mendesak dalam obat-obatan baru dan penggunaan obat-obatan dengan lebih bijak dianjurkan untuk mengatasi masalah ini. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dalam beberapa tahun terakhir untuk infeksi sepele menjadikan obat-obatan tersebut kurang efektif terhadap infeksi serius.

Baca juga:

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Tubuh Setelah Divaksin

Hal ini menyebabkan orang-orang menjadi sekarat karena infeksi umum yang sebelumnya dapat diobati. Resistensi antibiotik terjadi karena bakteri yang menyebabkan suatu penyakit menjadi kebal terhadap pengobatan.

Pejabat kesehatan Inggris baru-baru ini memperingatkan antimicrobial resistance (AMR) adalah "pandemi tersembunyi" yang dapat muncul setelah COVID-19. Pandemi ini bisa dicegah jika antibiotik diresepkan secara bertanggung jawab.

Sangat mematikan

Pandemi AMR ini bisa dicegah jika antibiotik diresepkan secara bertanggung jawab. (Foto: picpedia.org)
Pandemi AMR ini bisa dicegah jika antibiotik diresepkan secara bertanggung jawab. (Foto: picpedia.org)

Perkiraan kematian global akibat AMR, yang dipublikasikan di Lancet, didasarkan pada analisis terhadap 204 negara oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of Washington, AS.

Mereka menghitung hingga lima juta orang meninggal pada 2019 karena penyakit di mana AMR berperan, ada lebih dari 1,2 juta kematian yang disebabkannya secara langsung. Pada tahun yang sama, AIDS (acquired immune deficiency syndrome) diperkirakan menyebabkan 860.000 kematian dan 640.000 malaria.

Sebagian besar kematian akibat AMR disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, dan infeksi aliran darah, yang dapat menyebabkan sepsis. MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) sangat mematikan, sementara E. coli, dan beberapa bakteri lainnya, juga terkait dengan tingkat resistensi obat yang tinggi.

Baca juga:

Latihan Yoga Berlebihan Berisiko untuk Kesehatan?

Menggunakan catatan pasien dari rumah sakit, penelitian dan sumber data lainnya, para peneliti mengatakan anak-anak paling berisiko, dengan sekitar satu dari lima kematian terkait dengan AMR terjadi pada balita.

Kematian akibat AMR diperkirakan tertinggi di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan, dengan 24 kematian di setiap 100.000. Sementara tingkat kematian terendah terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, pada 13 di setiap 100.000.

Prof Chris Murray, dari Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, AS, mengatakan data baru mengungkapkan skala sebenarnya dari resistensi antimikroba di seluruh dunia dan merupakan sinyal yang jelas bahwa tindakan segera diperlukan jika kita ingin tetap terdepan dalam perlombaan melawan resistensi antimikroba.

Sebagian besar dunia menghadapi tantangan akses yang buruk ke antibiotik yang terjangkau dan efektif. (Foto: com/aleksandarlittlewolf)
Sebagian besar dunia menghadapi tantangan akses yang buruk ke antibiotik yang terjangkau dan efektif. (Foto: com/aleksandarlittlewolf)

Pakar lain mengatakan, pelacakan tingkat resistensi yang lebih baik di berbagai negara dan wilayah sangat penting. Dr Ramanan Laxminarayan, dari Centre for Disease Dynamics, Economics and Policy di Washington DC, AS, mengatakan pengeluaran global untuk mengatasi AMR perlu ditingkatkan ke tingkat yang sejajar dengan penyakit lain.

"Pengeluaran perlu diarahkan untuk mencegah infeksi sejak awal, memastikan antibiotik yang ada digunakan dengan tepat dan bijaksana, dan membawa antibiotik baru ke pasar," katanya.

Sebagian besar dunia menghadapi tantangan akses yang buruk ke antibiotik yang terjangkau dan efektif, dan itu perlu ditanggapi dengan serius oleh para pemimpin negara dan kesehatan di mana pun, tambah Dr Laxminarayan. (aru)

Baca juga:

Gula dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan