Kesehatan

Gula dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 24 Mei 2021
Gula dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental

Gula memiliki kaitan dengan kesehatan mental. (Foto: Pixabay/congerdesign)

Ukuran:
14
Audio:

MESKIPUN sebagian besar perhatian penelitian tentang gula dalam beberapa tahun terakhir berpusat pada efeknya untuk penyakit metabolik, sekarang mulai banyak literatur ilmiah yang menunjukkan efek gula yang merugikan pada kesehatan mental.

Penelitian tersebut berlawanan dengan intuisi banyak orang. Gula mungkin tampak seperti kontributor yang jelas untuk efek kesehatan negatif seperti kerusakan gigi dan penambahan berat badan, misalnya. Namun orang secara umum mengasosiasikan gula dengan efek emosional positif dari permen, coklat yang dijadikan hadiah saat anak-anak berbuat baik, kue pesta ulang tahun, serta perayaan hari raya seperti Tahun Baru, Halloween dan Natal.

Selain itu, banyak orang beralih secara khusus ke makanan manis untuk mengangkat suasana hati negatif dan mengelola stres. Bagaimana praktik perayaan yang tersebar luas dan pengalaman makanan yang menenangkan dengan gula ini bisa salah?

Baca juga:

Google Hadirkan Health Tool untuk Identifikasi Kondisi Kulit

"Ilmu saraf menjelaskan bagaimana gula dapat secara bersamaan membuat kamu bahagia dan tidak bahagia. Pada tingkat neurokimia, gula menginduksi perasaan penghargaan dan keinginan jangka pendek dengan meningkatkan aksi neurotransmitter penting yang disebut dopamin," ujar Thomas Rutledge, Ph.D., seorang Profesor Residensi di Departemen Psikiater Universitas California, AS dalam artikelnya di psychologytoday.com (24/5).

Rutledge menambahkan, dopamin memiliki banyak efek, di antaranya kemampuan untuk memicu peningkatan sementara bahan kimia kesenangan seperti endorfin dan endocannabinoid. "Ini berarti bahwa asosiasi pribadi kita tentang peningkatan suasana hati dan pereda stres saat makan makanan manis adalah nyata tetapi hanya sebentar," dia menekankan.

Untuk lebih jelasnya, berikut hasil penelitian laboratorium dan ilmu saraf terbaru yang menunjukkan hubungan antara asupan gula tinggi dan kesehatan mental.

1. Kecanduan

Dalam penelitian membuktikan kalau gula memiliki sifat adiktif. (Foto: Pixabay/Myriams-Fotos)
Dalam penelitian membuktikan kalau gula memiliki sifat adiktif. (Foto: Pixabay/Myriams-Fotos)

Gagasan bahwa gula membuat kecanduan masih menjadi kontroversi di kalangan para ahli. Bagaimanapun, dalam penelitian terkontrol menunjukkan dengan tegas bahwa gula memiliki sifat adiktif. Gula mengaktifkan jalur penghargaan dopamin dengan cara yang mirip dengan obat-obatan adiktif seperti kokain.

Asupan gula yang tinggi menyebabkan penurunan regulasi reseptor dopamin yang kami sebut "toleransi" di antara pengguna obat-obatan adiktif. Selain itu, makanan tinggi gula menyebabkan adiksi dan gejala penarikan diri bagi banyak pengguna. Gula juga sering kali menyebabkan konsumsi berlebihan yang sulit dikendalikan oleh seseorang meskipun ada konsekuensi yang merugikan.

#Kesehatan #Gula
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
Stok Gula Nasional Menumpuk dan Mafia Pangan Bergentayangan, Pemerintah Didesak Setop Impor Rafinasi Hingga Prioritaskan Petani Tebu Lokal
Mufti juga menyinggung kebijakan etanol yang ia sebut membingungkan dan kontraproduktif
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
Stok Gula Nasional Menumpuk dan Mafia Pangan Bergentayangan, Pemerintah Didesak Setop Impor Rafinasi Hingga Prioritaskan Petani Tebu Lokal
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan