Google Hadirkan Health Tool untuk Identifikasi Kondisi Kulit
Google mengembangkan alat untuk membantu orang mengidentifikasi kondisi kulit. (Foto: Unsplash/Pawel Czerwinski)
GOOGLE baru saja mendemonstrasikan inovasi baru untuk kesehatan. Upaya terbarunya dalam perawatan kesehatan ini berupa web tool yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu orang mengidentifikasi kondisi kulit, rambut, dan kuku. Perusahaan memprediksi akan mulai melakukan uji coba pada akhir 2021.
Pengguna nantinya bisa memakai kamera ponsel mereka untuk mengambil tiga gambar dari area yang bermasalah, misalnya ruam di lengan mereka. Web tool Google kemudian akan menjawab sejumlah pertanyaan mengenai jenis kulit dan gejala yang dialami.
Baca juga:
Health tool dari Google ini akan memberikan daftar kemungkinan kondisi yang terjadi. Terdapat 288 jenis rangkaian yang sudah diuji untuk dikenali. Ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis masalah, jelas perusahaan teknologi itu dalam sebuah unggahan blog.
Google memutuskan untuk mengatasi kondisi kulit menggunakan kecerdasan buatan karena prevalensinya, kata Karen DeSalvo, kepala petugas kesehatan Google Health. "Orang-orang datang ke Google untuk menanyakan pertanyaan tentang kondisi kulit. Kami mendapatkan sekitar 10 miliar pertanyaan tentang kondisi kulit setiap tahun," katanya dalam wawancara dengan The Verge.
DeSalvo berharap teknologi baru ini dapat membantu orang mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi kulit mereka dengan cepat, tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam melakukan riset di internet.
Tim telah mempelajari jutaan model gambar mengenai masalah kulit, ribuan gambar kulit sehat, dan 65.000 gambar dari pengaturan klinis. Model tersebut mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kulit, jenis kelamin, dan ras untuk menyarankan kemungkinan kondisi.
Baca juga:
Sistem baru ini dibangun berdasarkan pekerjaan Google sebelumnya yang menggunakan alat kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kondisi kulit.
Google menerbitkan literasi pertama dari sistem pembelajaran mendalam di Nature Medicine pada musim semi 2020. Nature Medicine adalah jurnal akademik yang menerbitkan artikel penelitian, tinjauan, berita, dan komentar dalam anggota biomedis, termasuk riset dasar dan riset klinis tahap awal.
Makalah tersebut menunjukkan bahwa sistem dapat mengidentifikasi 26 kondisi kulit yang umum dan sama akuratnya dengan dokter kulit, bahkan lebih akurat daripada dokter spesialis.
Pada April 2021, studi lain menunjukkan bahwa sistem tersebut dapat membantu dokter non-dermatologis mendiagnosis kondisi kulit dengan lebih akurat. Untuk health tool ini Google juga bekerja sama dengan tim peneliti Universitas Stanford untuk menguji seberapa baik alat tersebut bekerja di lingkup perawatan kesehatan. (ans)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri
iPhone 20 Dikabarkan Pakai Tombol Solid-State, Akhiri Era Tombol Mekanis
Kamera Telefoto OPPO Find X9 Pro Kalahkan Samsung Galaxy S25 Ultra, Begini Hasilnya!
Harga OPPO Find X9 Series di Eropa Bocor, Dibanderol Mulai Rp 19 Jutaan!
Apple Bakal Rilis iPhone 20 pada 2027, ini Bocoran Model Lain yang Diprediksi Hadir
Xiaomi 17 Air Masuk Tahap Pengembangan, Siap Saingi Samsung Galaxy S25 Edge dan iPhone Air
iPhone 18 Bakal Punya RAM 12GB, Fitur Apple Intelligence Jadi Lebih Banyak!
OPPO Find X9 Ultra Bakal Punya Baterai Terbesar di Kelasnya, Diprediksi Rilis 2026
OPPO Reno 15 Series Cuma Rilis 2 Model, Spesifikasinya Mulai Terungkap!
Spesifikasi OPPO Find X9s Bocor, Pakai Chipset Dimensity 9500 Plus dan 3 Kamera 50MP