Ratusan Guru Ikuti Pelatihan Pemrograman CS50x
Ratusan guru SMP dan SMA ikuti program CS50X. (Foto: Dok/JIS)
JAKARTA Intercultural School (JIS) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan serangkaian pelatihan ilmu komputer dan pemrograman CS50x. Program ini adaptasi dari program pelatihan Computer Science 50 (CS50) dari Universitas Harvard.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Selama enam bulan sebelumnya, sebanyak 150 guru SMP dan SMA negeri serta swasta dari seluruh Indonesia mengikuti kursus CS50x. Para guru yang mengikuti pelatihan ini tak hanya berlatar belakang ilmu informatika atau pelajaran komputer, tapi juga para tenaga pengajar dari berbagai bidang keilmuan seperti sosial dan bahasa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim yang hadir dalam pembukaan konferensi CS50x mengatakan, para guru yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menularkan ilmu dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari kursus CS50x.
“Saya ingin mengingatkan kepada para guru peserta, bahwa setelah pelatihan ini, Anda memiliki tugas besar untuk menyebarkan ilmu coding dan pemrograman kepada guru-guru lain,” ujar Nadiem dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Kamis (9/3).
CS50 sendiri merupakan satu dari ratusan kelas pelatihan yang digelar Universitas Harvard. Dalam program yang digelar secara daring ini, para peserta mendapatkan pengantar ilmu komputer yang mencakup pelatihan bagaimana berpikir secara algoritma dan memecahkan masalah pemrograman secara efisien.
Para peserta kursus akan berkenalan dengan konsep abstraksi, algoritma, struktur data, enkapsulasi, manajemen sumber daya, keamanan, rekayasa perangkat lunak, dan pengembangan web.
Mereka juga akan mendapat ilmu bahasa pemrograman seperti C, Python, SQL, JavaScript, CSS, dan HTML. Kursus ini dirancang dengan materi yang dapat diikuti semua orang, meski tanpa latar belakang ilmu teknologi dan informatika.
Nadiem melanjutkan, penyelenggaraan kursus CS50x ini, diharapkan akan diikuti dengan tumbuhnya inisiatif para guru di seluruh Indonesia untuk mengembangkan materi pelajaran sesuai kebutuhan dan minat di sekolah masing-masing.
“Berbagai tema di dalam kursus CS50x, dapat dipilih para guru dan kepala sekolah untuk diterapkan di sekolah masing-masing, dan diharapkan tak hanya sekadar menjadi materi berbasis text-book. Kurikulum Merdeka Belajar benar-benar mengembalikan otoritas pembelajaran kepada para guru,” jelas Nadiem.
Baca juga:
Adapun JIS Head of School Maya Nelson, dalam pembukaan konferensi menjelaskan, tujuan inisiatif ini adalah untuk memberdayakan guru lokal dengan perangkat dan keahlian yang diperlukan untuk mengintegrasikan materi pelajaran CS50x ke dalam kelas atau kurikulum mereka.
“Kami berharap ini akan menjadi awal dari lebih banyak kemitraan yang didedikasikan untuk mempromosikan pendidikan ilmu komputer di Indonesia dan meningkatkan kompetensi digital siswa dan guru,” tutup Nelson. (far)
Baca juga:
Startup Dukung Pemerataan Akses Pendidikan Disabilitas dan Pelaku UKM
Bagikan
Berita Terkait
Dukung Pendidikan lewat Program CSR, Roemah Koffie Serahkan 20 Komputer ke Sekolah Daerah Penghasil Biji Kopi
Insentif Guru Honorer Naik Rp 100 Ribu, Mendikdasmen Harap Memacu Motivasi
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Politikus DPR Dukung Insentif Guru Non-ASN Naik Rp 100 Ribu, Bentuk Perhatian
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
P2G Tolak Bahasa Portugis di Sekolah, Tak Relevan di Bisnis dan Kendala Guru LPTK
Pemprov DKI Klaim Jakarta telah Punya 75 Sekolah Lansia
Asih Nih! Guru Yang Belum D4 dan S1 Bakal Dapat Beasiswa Mulai 2026