Raksasa Tekfin China Ant Group Diminta Kembangkan Talenta Digital UKM Indonesia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 April 2024
Raksasa Tekfin China Ant Group Diminta Kembangkan Talenta Digital UKM Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ketiga dari kiri) berfoto bersama dengan SVP Ant Group Yang Peng (ketiga dari kanan. (Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Raksasa teknologi finansial (tekfin) global Ant Financial Group asal China diminta untuk masuk pasar Indonesia. Paling tidak, pembangunan fasilitas joint-lab atau laboratorium bersama, penguatan kontribusi untuk program pengembangan talenta digital lewat Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Talent Academy (DTA), serta membahas tata kelola data lintas batas yang aman.

"ANT Financial Group ini bersedia untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakselerasi digital ekonomi khususnya lewat digital payment dan fintech di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Baca juga:

Jangan Asal Gunakan Tekfin, Ini Panduan Amannya

Budi mengatakan, dalam diskusi itu perusahaan global asal China itu berkomitmen untuk memfokuskan dukungannya pada pengembangan bisnis dan talenta digital dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Secara lebih spesifik kolaborasi untuk urusan joint-lab dan program talenta digital menjadi program yang difokuskan bagi pengembangan pelaku UKM di Indonesia ke arah digitalisasi.

"Konsentras ke sana supaya transformasi digital ini bisa berlangsung dengan baik juga, menyangkut dengan UMKM dan juga bagaimana mengakselerasi digital ekonomi," ujar Budi.

Senior Vice President Ant Group Yang Peng memaparkan, ada tiga keunggulan yang dibawa dalam laboratorium bersama yang akan dibangun Ant Group di Indonesia mulai dari membuat teknologi finansial yang semakin inklusif bagi pelaku UKM, mendukung hadirnya kolaborasi data lintas batas yang aman, serta yang terakhir menguatkan keamanan di tengah meningkatnya adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Sejauh ini kami ingin joint-lab ini kami berbagi teknologi dan membantu institusi finansial di Indonesia untuk meningkatkan bisnis mereka dan menyelamatkannya dari penipuan berbasis AI di era ini. Saya kira hadirnya joint-lab ini dapat jadi tulang punggung yang membantu industri tekfin di Indonesia," kata Yang Peng.

Ant Group ini bermula dari Alipay, yang didirikan pada tahun 2004 untuk menciptakan kepercayaan antara penjual dan pembeli online. Selama bertahun-tahun, Ant Group mengklaim telah berkembang menjadi salah satu platform Internet terbuka terkemuka di dunia. (*)

Baca juga:

Segera Daftar Beasiswa S2 Kemenkominfo ke Luar Negeri

#Alibaba #China
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Beredar isu di media sosial yang menyebut China mengikuti program penyaluran uang untuk perbankan nasional seperti yang dilakukan Menkeu Purbaya di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Dunia
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
China dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dasar dalam pembicaraan perdagangan dan ekonomi di Malaysia, meski kedua pihak tetap berpegang pada posisinya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
Indonesia
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan. Kini, kontrak tersebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
"Dengan tegas menentang tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan kekuatan luar, dan dengan tegas membela kedaulatan negara serta keutuhan wilayah," tambah Presiden Xi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Dunia
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
Badan Meteorologi China melaporkan kecepatan angin maksimum mencapai 176 km/jam dengan embusan hingga 268 km/jam.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
ShowBiz
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Banyak dari warganet China menyeru kepada berbagai merek agar memutuskan kerja sama dengan aktris Korea tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Indonesia
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Meski investigasi kasus tersebut masih berlanjut, Reni menjadi korban dari sindikat pengantin pesanan yang memang sudah beberapa kali terjadi di Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Dunia
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Kapal-kapal China kerap berpatroli dan terkadang bersitegang dengan kapal Filipina di dekat beting yang disengketakan di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Bagikan