Ragam Ekspresi Maaf di Negeri Aing Enggak Sebatas Kepada Sesama Manusia

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 30 Mei 2021
Ragam Ekspresi Maaf di Negeri Aing Enggak Sebatas Kepada Sesama Manusia

Kenali ragam ekspresi permintaan maaf (Foto: nur.or.id)

Ukuran:
14
Audio:

BILA kita menyakiti atau membuat salah pada orang lain sudah sewajarnya meminta maaf. Masing-masing orang dengan pelbagai karakter memiliki ragam cara dan ekspresi meminta maaf. Apalagi di Indonesia dengan beragam latar belakang kultural, makin memperkaya cara orang mengekspresikan maaf.

Seperti halnya kue apem, dalam pandangan atau filosofis Jawa, kue apem dilambangkan sebagai simbol permohonan ampun atau segala kesalahan selama hidup di dunia.

Baca Juga:

Maaf Bos, Kami Ingin Sukseskan Program Pak Luhut: Kerja dari Bali!

Kesalahan tersebut tak hanya kepada seseorang, melainkan bersifat personal, baik sengaja maupun tak disengaja melakukan hal buruk, memohon ampunan Sang Pencipta.

Kue apem merupakan salah satu ekspresi permintaan maaf (Foto: instagram @rumahkueelok)

Apem berasal dari kata apem dari bahasa Arab afwan bermakna maaf atau ampunan sehingga dilambangkan sebagai sarana berkontemplasi terhadap segala salah dan nestapa. Di samping itu, rasa manis kue apem manis bagi beberapa orang Jawa diibaratkan manisnya permintaan maaf sehingga hubungan sesama manusia atau manusia dengan semesta menjadi harmonis.

Dengan begitu, kue apem banyak disajikan pada acara kenduri atau selamatan, dan megengan atau tradisi saling memberikan makanan pada tetangga menjelang bulan puasa. Apem jadi salah satu kue paling tak bisa dihilangkan pada tradisi tersebut lantaran makna filosofis maaf, ampunan, dan harmoni tersebut.

Selain kue apem, ketupat juga menjadi ekspresi permintaan maaf. Ketupat, menurut Angelina Rianti dikutip dari Journal of Ethnic Foods, melambangkan sebuah permintaan maaf sekaligus berkah.

Bahan utama ketupat terdiri dari nasi dan daun kepala muda memiliki makna khusus. Nasi, misalnya dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan daun kelapa atau disebut janur merupakan singkatan jatining nur berarti hati nurani.

Ketupat sarat akan pesan permintaan maaf (Foto: instagram @resep_91)

Jadi, ketupat digambarkan sebagai sebuah simbol nafsu dibungkus hati nurani dengan maksud agar manusia harus bisa menahan nafsu dengan hati nuraninya.

Sementara dalam bahasa Sunda, ketupat disebut dengan kupat artinya manusia tak diperbolehkan untuk ngupat atau membicarakan hal buruk pada orang lain.

Makna ketupat atau kupat juga diartikan sebagai jarwa dhosok berarti ngaku lepat atau salah. Pesan terkandung di dalamnya, seseorang harus mengaku lalu meminta maaf saat melakukan kesalahan.

Dari segi bentuk anyaman, begitu rumit jalinan janur pembungkusnya menunjukan kesalahan manusia. Sementara di dalamnya berisi nasi berwarna putih mencerminkan kebersihan dan kesucian hati manusia, setelah memaafkan orang lain.

Di sisi lain, ada ungkapan Jawa, kulo lepat nyuwun ngapunten, memiliki arti saya melakukan kesalahan mohon maaf.

Baca Juga:

Petaka Maaf-Maafan Halabihalal Bareng Mantan Berujung Show Off Kebaikan Pacar Baru

Sungkeman, ekspresi permintaan maaf dengan penuh kerendahan hati (Foto: instagram @tamzkee)

Selain diekspresikan lewat makanan khas sarat akan filosofi, ekspresi minta maaf lainnya di negeri aing, semisal tradisi sungkem.

Tradisi sungkem biasanya dilakukan dari orang muda kepada orang lebih tua, ketika Hari Raya Idul Fitri, setelah melakukan salat Ied atau pada ritual lain berkenaan daur hidup manusia. Dalam budaya Jawa, sungkem merupakan wujud permohonan maaf dengan penuh kerendahan hati.

Ketika seorang melakukan sungkem, biasanya disertakan ucapa memohon maaf atas segala kesalahan, minta restu, disambi terisak sebab tak tahan air mata mendadak menetes. (Ryn)

Baca Juga:

Modus-Modus Orang Minta Maaf Palingan di Ujung Ada 'Maunya'

#Mei Negeri Aing Maaf-maafan #Budaya #Tradisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Indonesia
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Genre Imajinasi Nusantara merupakan lukisan karya Denny JA. Lukisan ini tampil sebagai manifesto estetika digital Nusantara.
Soffi Amira - Minggu, 20 Juli 2025
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Indonesia
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Posisi Anak Coki di Pacu Jalur ini umumnya diisi anak-anak yang kini tariannya menjadi viral secara global.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Indonesia
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Perda yang tengah disusun tersebut bakal menjadi dasar hukum pelestarian budaya Betawi yang lebih terstruktur dan spesifik, termasuk di dalamnya mengatur seni ondel-ondel.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Berita Foto
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian
Sejumlah pemain saat melakukan pementasan teater musikal bertajuk "Bawang Merah Bawang Putih" saat acarapeluncuran logo baru Indonesia Kaya di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 03 Juni 2025
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian
Indonesia
Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa upaya ini bukan untuk menghapus atau mendistorsi fakta
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan
Indonesia
Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
Urgensi penulisan sejarah Indonesia yang akan rampung pada tahun 2025 ini mencakup penghapusan bias kolonial
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
Indonesia
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
5 museum menggelar program Night at the Museum khusus akhir pekan
Wisnu Cipto - Kamis, 15 Mei 2025
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
Bagikan