Putri Gus Dur Kecam Aparat Sering Datangi Asrama Mahasiswa Papua Picu Cap Separatis

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 10 September 2019
Putri Gus Dur Kecam Aparat Sering Datangi Asrama Mahasiswa Papua Picu Cap Separatis

Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid. (MP/Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid meminta kepada aparat untuk tidak menggunakan pendekatan curiga atau prasangka kepada orang Papua.

"Lima tahun ini asrama mahasiswa Papua sering didatangi aparat. Mereka langsung dicap sparatis dan sebagainya. Padahal pendekatan yang harus dilakukan adalah pendekatan diskusi," ujar Alissa, Senin (9/9).

Baca Juga:

Kalau Lobinya Bagus, Dalang Kericuhan di Papua Bisa Dibawa ke Indonesia

Jika terus menerus dilakukan pendekatan seperti itu, justru akan semakin menambah luka batin masyarakat Papua dan terus bakal jadi gejolak.

Gejolak dan kerusuhan yang terjadi di Papua saat ini, menurut Alissa, sebagai akumulasi dari pendekatan penuh curiga dan represif kepada masyarakat Papua.

Warga Papua berhak mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar HAM
Ilustrasi: Warga Papua di Sorong (Foto: antaranews)

Alissa mengatakan pendekatan dengan cara seperti itu harus dihentikan dan diganti dengan pendekatan yang lebih merangkul. Selain itu, pemerintah harus membuka ruang diskusi dengan masyarakat Papua.

"Meredakan ketegangan tidak harus dengan memaksakan represi tapi bisa dengan berdialog dengan tokoh-tokoh Papua yang bisa mendinginkan suasana," tegas putri sulung almarhum Gus Dur itu.

Alissa optimistis bahwa sebagian besar orang Papua masih ingin menjadi orang Indonesia, untuk itu pemerintah harus menghentikan pendekatan represif yang hanya akan semakin menambah luka masyarakat Papua.

Baca Juga:

Kepala Badan Siber Klaim Kerusuhan di Papua Disebabkan Maraknya Berita Hoaks

Menurut dia, sebagaimana dikutip Antara, diskriminasi akan terus terjadi kepada masyarakat Papua jika pemerintah pusat belum bisa menuntaskan masalah kesenjangan.

Papua adalah salah satu daerah yang memberikan sumbangan PDB terbesar untuk negara, namun kesejahteraan masyarakatnya belum terjamin. (*)

#Alissa Wahid #Papua #Papua Barat
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Bagikan