Puluhan Pekerja Urusan Pengungsi PBB Tewas di Gaza


Foto Arsip - Proses Palestina kehilangan tanah airnya sejak 1949 sampai 2009. (Palestine-Israel Action group/flickr)
MerahPutih.com - Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa dengan serangan kejutan melalui serentetan tembakan roket, dan penyusupan ke wilayah Israel sebagai tanggapan atas penyerbuan ke Masjid Al Aqsa dan kekerasan terhadap warga Palestina.
Israel membalas dengan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Jalur Gaza, yang meluas dengan memotong pasokan air dan listrik ke Gaza,
Baca Juga:
Kemenlu Hubungi Palang Merah Internasional Buat Evakuasi WNI dari Jalur Gaza
Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa 11 staf mereka di Jalur Gaza tewas akibat serangan Israel.
"Dengan berat hati saya mengonfirmasi bahwa 11 kolega UNRWA tewas sejak 7 Oktober di Jalur Gaza", kata Wakil Direktur UNRWA untuk Urusan Gaza Jenifer Austin.
11 orang tersebut adalah lima guru di sekolah UNRWA, satu ginekolog, satu insinyur, satu konselor psikologis dan tiga staf pendukung. Mereka terbunuh di rumahnya bersama bersama keluarganya.
Jenifer Austin mengatakan, UNRWA berduka atas kehilangan ini dan berduka bersama kolega dan keluarga kami. Staf PBB dan warga sipil harus dilindungi setiap saat selama terjadi konflik.
"Kami menyerukan agar pertempuran dihentikan agar tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban."
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat bertambah menjadi 1.078 orang dengan korban luka mencapai lebih dari 5.314 orang.
Jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat naik menjadi 23 orang. Sebelumnya, dua pemuda yakni Abd al-Rahman Faraj dan Ali al-Abbasi tewas akibat peluru militer Israel di daerah Ain al-Luza di Kota Silwan, Yerusalem. Sebanyak 130 orang dilaporkan terluka di kota tersebut.
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta agar makanan dan obat-obatan segera dipasok untuk warganya di Jalur Gaza, namun Israel menolak.
"Kami mendesak lembaga kemanusiaan internasional dan komunitas internasional agar turut campur menghentikan segera agresi dan mengizinkan masuk bahan bantuan karena Jalur Gaza saat ini menghadapi bencana besar kemanusiaan," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Serangan Israel ke Gaza: Sedikitnya 8 Jurnalis Meninggal, 2 Hilang
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
