PT TransJakarta Butuh 10.047 Armada Bus Listrik


Penumpang naik ke dalam bus listrik di Jakarta, Senin (20/2/2023). (Foto: Antara)
MerahPutih.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan mampu mengoperasikan 10 ribu lebih armada bertenaga listrik pada 2030.
"Coba bayangkan pada 2030 dengan mempertimbangkan pertumbuhan dan sebagainya armada sudah menyediakan kurang lebih 10.047 armada listrik," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama TransJakarta Mohamad Indrayana.
Baca Juga:
400 Bus Listrik TransJakarta Ditargetkan Beroperasi sampai 2025
Indrayana berharap adanya rencana dalam kurun waktu tujuh tahun ke depan ini mampu membuat transportasi publik bertenaga listrik bisa berkembang pesat.
Pada 2070, pihaknya menargetkan sebanyak 50 persen armada TransJakarta sudah harus menggunakan listrik. Kemudian, tahun 2030 sudah dipastikan 100 persen bertenaga listrik.
"Angka itu terkesan ambisius, tapi kalau dijalankan secara biasa, kita tak pernah capai tujuan maka perlu ada terobosan bagaimana kita capai target itu," tegasnya.
Ia mengatakan, target ini tak lepas dari sejumlah tantangan, penyediaan armada bertenaga listrik ini juga membutuhkan biaya 13 persen lebih mahal dari armada non listrik.
Namun demikian, hal ini bisa berjalan dengan diimbangi dengan operator berpengalaman dengan memiliki kapasitas keuangan lebih.
"Menuju 2030 selain jumlah armada bertambah, ini biaya awalnya juga lebih tinggi, sehingga tantangan juga untuk operator," katanya.
BUMD DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana menambah 190 bus listrik pada 2023 untuk mendukung kualitas udara Jakarta lebih ramah lingkungan. Dengan tambahan 190 bus listrik maka total menjadi sebanyak 220 unit bus listrik. Saat ini baru ada 30 unit bus listrik yang sudah mengaspal di Jakarta. (Asp)
Baca Juga:
29 Bus Listrik Dioperasikan untuk KTT ASEAN 2023
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah

Sudah Satu Bulan Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Riau, Status Tanggap Darurat Diperpanjang

BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa

Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus

4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia

Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih

Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker
