PT KAI-KCI Simulasi Keadaan Darurat COVID-19 di Dalam KRL

Petugas walka KCI melakukan simulasi penanganan penumpang yang tak sadarkan diri di gerbong kereta yang berjalan di tengsh pandemi COVID-19, Kamis (23/4/2020). (ANTARA/HO/Dokumentasi KCI)
Merahputih.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menggelar simulasi penanganan keadaan darurat yang dialami penumpang di dalam kereta maupun di stasiun yang dilakukan dalam KRL antara Stasiun Depok Baru-Stasiun Bogor, Kamis (23/4).
"Protokol maupun SOP mengenai keadaan darurat yang sebelumnya sudah ada, kami lakukan pembaharuan dan penyesuaian untuk menghadapi situasi-situasi yang mungkin ada kaitannya dengan paparan wabah COVID-19," kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widyawanti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/4).
Baca Juga:
COVID-19 Belum Mereda, PBNU Minta Umat Islam Jalani Bulan Ramadan di Rumah
Ada dua jenis simulasi yang dilakukan oleh para petugas KCI dan KAI, pertama petugas disimulasikan berada di dalam situasi salah satu penumpang tidak sadarkan diri saat berada di dalam kereta yang sedang berjalan, dengan kondisi terburuk penumpang meninggal dan terindikasi bergejala COVID-19.
Dalam kondisi tersebut, petugas pengawalan kereta (walka) langsung menangani dengan melaporkan kepada Petugas Pelayanan KRL (PPK). Nantinya PPK melaporkan kepada masinis, untuk menginformasikan Pusat Kendali agar menentukan stasiun tujuan sebagai lokasi evakuasi.
Selama dalam menuju stasiun evakuasi, petugas walka diwajibkan untuk mengisolasi kereta dengan mengunci sambungan pintu-pintu yang berhubungan dengan gerbong yang dinaiki oleh penumpang yang tidak sadarkan diri.

Para penumpang yang berada di dalam rangkaian kereta diwajibkan untuk turun dari kereta usai mencapai stasiun untuk evakuasi korban. Penumpang yang berada satu gerbong dengan korban yang harus dievakuasi diwajibkan turun paling terakhir usai didata oleh petugas walka.
Simulasi kedua dilakukan pada saat penumpang yang harus dievakuasi telah tiba di stasiun dan terjadi serah terima dari petugas kereta kepada petugas stasiun.
Nantinya dua orang personil pengamanan stasiun juga menggunakan APD lengkap dan tandu untuk evakuasi pengguna yang tidak sadarkan diri untuk lebih lanjut penumpang itu dibawa ke ruang isolasi di stasiun dan diperiksa petugas Pos Kesehatan Stasiun.
Petugas pos kesehatan selanjutnya segera menghubungi dinas kesehatan setempat untuk evakuasi dari area stasiun dan penanganan lebih lanjut. Sementara itu kereta yang sebelumnya melayani pengguna tersebut langsung dipulangkan ke depo untuk dibersihkan secara menyeluruh menggunakan cairan disinfektan.
Baca Juga:
Simulasi yang dilakukan KAI-KCI itu mendapatkan apresiasi dari Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono yang turut hadir mendampingi para petugas.
"Moda angkutan perkeretaapian merupakan yang pertama menggelar simulasi menangani keadaan darurat terkait COVID-19. Semoga apa yang dilakukan dapat diikuti oleh moda-moda lainnya," ujar Soerjanto. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Layanan KRL Jabodetabek Dipastikan Normal dan Aman Pasca Terganggu Unjuk Rasa Rusuh di Jakarta

Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen

Sebelum Naik Whoosh Kembali ke Jakarta. Prabowo Sempat-sempatnya Sapa Warga Sekitar

KRL Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Pagi ini, Penumpang Dipastikan Tak Ada yang Jadi Korban

Ada Gangguan, KRL Bogor-Jakarta Kota Cuma Sampai di Stasiun Manggarai

Terlibat Pelecehan Seksual, Puluhan Orang Masuk 'Blackist' dan Dilarang Naik KRL

Tembus 166 Juta Penumpang dalam 6 Bulan, Berikut 5 Stasiun KRL Terpadat di Jabodetabek
