PSI Tuntut Duet Tito dan Menag Seret Tokoh Eks HTI ke Pengadilan
Hizbut Tahrir Indonesia. Foto: Net
MerahPutih.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Mendagri Tito Karnavian kini harus fokus pada penanganan radikalisme di Indonesia. Sebab, merekalah yang dinilai kerap menghambat upaya pembangunan.
Guntur mencontohkan sejumlah tokoh organisasi radikal yang masih eksis dan bisa memberikan ceramahnya di beberapa tempat.
Baca Juga
Langkah Jokowi Redam Kelompok Radikal, Tunjuk Dua Menteri Ini dan Kapolri Idham
"Tokoh-tokoh eks HTI sudah dibubarkan harus diseret ke pengadilan. Karena mereka diduga masih aktif mengkampanyekan khilafah dengan UU ormas," jelas Guntur kepada Merahputih.com di Jakarta, Selasa (5/11).
Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini menambahkan, tokoh yang scara terbuka masih mendukung ideologi di luar Pancasila, mesti menjadi perhatian Tito.
Baca Juga
"Perlu ada screening ideologi. Mereka perlu dibawa ke hukum dan penjara," imbuh Guntur.
Guntur lantas mengharapkan Tito yang tercatat sebagai mantan Kapolri dapat berkoordinasi dengan Kementerian Agama yang juga dipimpin eks TNI Fachrul Razi.
Mantan Caleg PSI ini melihat, penunjukkan mantan Wakil Panglima TNI itu sebagai Menteri Agama untuk menekan kelompok radikalisme.
Baca Juga
Jokowi Ganti Istilah Radikal Jadi Manipulator Agama, Dinginkan Situasi Politik?
"Biar mereka bersinergi. Ada pak Tito, ada pak Fachrul Razi dan ada Menkopolhukam Mahfud MD. Yang sudah jelas mereka perang melawan radikalisme," pungkas Guntur. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda