Tentang Blitar dan Wasiat Sukarno yang Tak Terpenuhi

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Kamis, 21 Juni 2018
Tentang Blitar dan Wasiat Sukarno yang Tak Terpenuhi

Soekarno dan Soeharto. (Foto/ Istimewa)

Ukuran:
14
Audio:

Siapa bilang bapak dari Blitar
Bapak kita dari Prambanan
Siapa bilang rakyat kita Lapar
Indonesia banyak Makanan

Begitulah potongan lirik lagu karangan Sukarno yang sekarang bersemayam di Blitar.

Sukarno dimakamkan di Blitar, atas perintah Presiden Soeharto. Namun, pemilihan tempat tersebut menuai banyak ktorversi. Tempat tersebut sangat jauh bertentangan dari permintaan Bung Karno semasa hidup. Putra Sang Fajar ingin sekali dimakamkan di daerah Jawa Barat.

Semasa hidupnya, Bung Karno pernah mengatakan bahwa beliau sangat ingin dimakamkan di Priangan atau Jawa Barat. Keinginan tersebut tertulis dalam buku 'Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' (Cindy Adams, 1965), Bung Karno mengatakan tidak ingin dikubur dalam kemewahan.

"Saya ingin sekali beristirahat di bawah pohon yang rindang, dikelilingi pemandangan yang indah, di sebelah sungai dengan air yang bening. Saya ingin berbaring di antara perbukitan dan ketenangan. Hanya keindahan dari negara yang saya cintai dan kesederhanaan sebagaimana saya hadir. Saya berharap rumah terakhir saya dingin, pegunungan, daerah Priangan yang subur di mana saya bertemu pertama kali dengan petani Marhaen," kata Bung Karno.

Perjalanan terakhir Soekarno. (Foto/ Dokumentasi HN Irna Hadi Soewito)
Perjalanan terakhir Soekarno. (Foto/ Dokumentasi HN Irna Hadi Soewito)

Namun, keinginan itu sirna karena ketetapan Soeharto. Bapak Pembangunan tersebut memutuskan Blitar sebagai tempat peristirahatan terakhir Sukarno dengan alasan ibu-nya. "Saya memutuskan dengan satu pegangan yang saya jadikan titik tolak, yakni bahwa Bung Karno sewaktu hidupnya sangat mencintai ibunya," katanya dalam 'Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya' (Dwipayana dan Ramadhan, 1989).

Dengan alasan itulah Soeharto menetapkan pemakaman 'Putra Sang Fajar' di samping kuburan sang Ibu, Ida Ayu Nyoman Rai. Soeharto memutuskannya tanpa mendengar protes dari kalangan keluarga baik istri-istri maupun anak-anak Sukarno. "Kalau saya turuti keinginan mereka, saya pikir, takkan ada penyelesaian," katanya.

Namun, para ahli sejarah berpendapat bahwa pemilihan Blitar karena faktor geografis. Soeharto tidak memilih Priangan karena jarang yang sangat dekat dengan Jakarta. Soeharto dinilai takut jika kharisma besar Bung Karno masih menganggu pusat negara. (*)

#Sukarno #Kematian Sukarno #Soeharto #Presiden Soeharto
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Lifestyle
24 Agustus Memperingati Hari Apa? Dari Hari TV Nasional hingga Deklarasi Ukraina
24 Agustus memperingati hari apa? 1. Hari Televisi Nasional: Jejak Lahirnya TVRI, 2. Hari Burger Nasional, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 23 Agustus 2025
24 Agustus Memperingati Hari Apa? Dari Hari TV Nasional hingga Deklarasi Ukraina
Indonesia
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Koalisi Masyarakat Sipil menggeruduk rapat Komisi X DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Indonesia
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Wacana pemberian gelar pahlwan nasional kepada Soeharto dianggap mencederai perjuangan reformasi 1998
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Indonesia
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Usulan nama Soeharto menjadi calon Pahlawan Nasional tahun ini menimbulkan pro dan kontra
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Sang putri, Titiek Soeharto, merespons soal usulan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 22 April 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Indonesia
Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa
Prasetyo menyebut Istana belum membahas secara khusus usulan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 April 2025
Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa
Bagikan