Presiden Jokowi Diminta Bersikap Tegas Soal Konflik Rohingya


Politikus PKS Hidayat Nur Wahid kecam kekerasan terhadap etnis Rohingya (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengutuk keras tindakan militer Myanmar yang melakukan persekusi dan genosida terhadap etnis Rohingya.
Hidayat Nur Wahid menilai, hal tersebut telah mencederai prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia. Karena itu, Wakil Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) ini meminta Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas terhadap konflik yang terjadi di Rohingya.
"Sangat bagus jika Bapak Presiden Joko Widodo melakukan penegasan yang sangat kuat sebagaimana beliau melakukan penolakan terhadap aksi terorisme baik di Paris, London dan sebagainya," ujar Hidayat di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Minggu (3/9).
Berdasarkan data UNHCR tercatat ada 238 ribu warga Rohingnya melakukan eksodus ke Bangladesh. Dan Lebih dari 400 ribu orang terbunuh dan lebih dari 1.000 rumah terbakar.
Wakil ketua MPR itu juga menyayangkan, hingga kini belum ada satu ungkapan sikap apapun pun dari Presiden Jokowi. Mengingat, peristiwa tersebut telah menimbulkan begitu banyak korban jiwa.
"Padahal konflik ini (Rohingnya), jelas akan menghadirkan berbagai dampak di lingkungan Asia Tenggara, salah satunya soal pengungsi," tandasnya.
Menurutnya, pemerintah Indonesia harus melakukan lobi yang maksimal di tingkat ASEAN. Sehingga, negara-negara ASEAN satu suara memberikan penegasan bahwa tindakan militer Myanmar tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip ASEAN.
"Ini bertentangan dengan prinsip ASEAN, bertentangan dengan prinsip masyarakat ekonomi ASEAN, dan ini hadirkan tragedi di ASEAN. Kalau perlu Indonesia melakukan lobi dan memberi penegasan kuat untuk penjatuhan sanksi pada Myanmar," tegasnya.
"Sebaiknya pemerintah juga membantu melakukan lobi kepada negara-negara anggota kerja sama Islam (OKI) agar mau menerima pengungsi Rohingya agar tidak manjadi beban bagi Bangladesh. Sejauh ini sebagian besar pengungsi diterima oleh Bangladesh," pungkas Hidayat Nur Wahid.(Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat

Indonesia Harus Dapat Persetujuan dari Aliansi Negara Islam Sebelum Evakuasi Ribuan Warga Gaza Palestina ke Pulau Galang

Hidayat Nur Wahid Khawatir Warga Gaza yang Dievakuasi ke Pulau Galang Tidak Bisa Pulang, Minta Pemerintah Indonesia Berhati-hati

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Warga Berbagai Negara Afrika Bersatu Konvoi Naik Bus untuk Jebol Blokade Gaza, Terinspirasi Aktivis Kapal Madleen

Israel Deportasi 4 Aktivis Kapal Madleen, Greta Thunberg: Kami Diperlakukan Tidak Manusiawi Tapi Belum Ada Apa-Apanya Dibanding Penderitaan Warga Gaza

Greta Thunberg, Liam Cunningham, dan Belasan Aktivis Bertekad Jebol Blokade Israel Lewat Kapal Madleen, Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Gaza

Menangi Kontes Eurovision 2025, Penyanyi Austria Ini Minta Wakil Israel Dilarang dari Kompetisi Nyanyi Paling Prestisius di Eropa Tahun Depan

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

MPR Berharap Program Makan Bergizi Gratis Berkeadilan, Juga Bisa Dinikmati Siswa Sekolah Keagamaan
