Prancis Ungkap Ada Lebih dari 140 Serangan Siber selama Olimpiade Paris 2024

Ada lebih dari 140 serangan siber selama Olimpiade Paris 2024. (Foto: Olympics)
MerahPutih.com - Pihak berwenang Prancis melaporkan, bahwa lebih dari 140 serangan siber selama Olimpiade Paris 2024. Namun, tidak ada satu pun dari serangan tersebut yang mengganggu pesta olahraga dunia itu.
Menjelang dan sepanjang Olimpiade Paris 2024, badan keamanan siber Prancis sangat waspada terhadap serangan yang berpotensi mengganggu panitia penyelenggara, tiket, atau transportasi.
Pada 26 Juli 2024 hingga 11 Agustus 2024, badan keamanan siber pemerintah, Anssi, telah mencatat 119 laporan terkait "peristiwa keamanan" berdampak rendah. Kemudian, terdapat 22 insiden saat "aktor jahat" berhasil menargetkan sistem informasi korban.
Serangan-serangan tersebut juga menargetkan entitas pemerintah serta infrastruktur olahraga, transportasi, dan telekomunikasi.
Baca juga:
Tom Cruise Tampilkan Aksi 'Mission Impossible' di Penutupan Olimpiade Paris 2024
Menurut Anssi, sepertiga dari insiden tersebut adalah insiden downtime, yang sebagian disebabkan oleh serangan penolakan layanan yang dirancang untuk membebani server. Insiden lainnya juga terkait dengan percobaan atau upaya penyusupan dan pengungkapan data.
"Semua peristiwa siber yang terjadi pada periode ini secara umum memiliki dampak yang rendah," kata Anssi, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (14/8).
Grand Palais, yang menjadi tuan rumah acara Olimpiade Paris 2024 serta sekitar 40 museum lainnya di Prancis, menjadi korban serangan ransomware pada awal Agustus lalu.
Namun, kata Anssi, hal itu tidak mempengaruhi sistem informasi apa pun yang terlibat dalam pertandingan tersebut.
Baca juga:
Serangan Ransomware PDNS, Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel Mundur
Ransomware mengeksploitasi kelemahan keamanan untuk mengenkripsi dan memblokir sistem komputer, kemudian menuntut uang tebusan dari pengguna atau organisasi untuk membukanya.
Selama Olimpiade Tokyo 2021 yang tertunda akibat pandemi, penyelenggara melaporkan, adanya 450 juta operasi serupa, atau dua kali lebih banyak dibanding Olimpiade London 2012.
Direktur teknologi dan sistem informasi untuk Olimpiade Paris 2024, Marie-Rose Bruno, memperkirakan serangan siber akan terjadi "delapan hingga 10 kali lebih besar" dibanding yang terjadi pada Olimpiade di Tokyo. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR

Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran

5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak

Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir

Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware

Asia Tenggara Jadi Titik Panas Bagi Penjahat Dunia Maya

Elon Musk Klaim X (Twitter) Down karena Jadi Target Serangan Siber Besar-Besaran, Pelakunya dari Ukraina
