Prajurit TNI di Pelosok Lebih Cocok Terima Bintang Mahaputra Naraya Ketimbang Fadli-Fahri

Politikus Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen RI Senayan Jakarta, Selasa (19/11/2019). (ANTARA/Abdu Faisal)
Merahputih.com - Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta heran mengapa Fadli Zon dan Fahri Hamzah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Naraya dari Presiden Jokowi.
Menurutnya, pemerintah seharusnya memberikan gelar kepada prajurit TNI yang berada di daerah terpencil Indonesia.
“Saya lebih terima jika yang diberi bintang mahaputera adalah prajurit TNI di daerah terpencil yang ikut mengajar, menjadi guru,” kata Stanislaus kepada wartawan, Selasa (11/8).
Baca Juga
Sering Kritisi Pemerintah, 'Duo Nyinyir' Ini Malah Diganjar Bintang Mahaputra Naraya
“Prajurit TNI tersebut melakukan pengabdian melampaui panggilan tugas sebagai penjaga pertahanan negara dan menyempatkan diri menjadi guru,” imbuhnya.
Selain prajurit TNI, Stanislaus juga menilai bahwa para tenaga medis yang telah meninggal karena ikut menangani COVID-19 juga adalah kelompok yang patut mendapatkan penghargaan tersebut.
“Lebih cocok juga bagi paramedis yang gugur dalam penanganan pandemi COVID- 19, mengorbankan nyawa untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Sementara ketika pemerintah memberikan penghargaan kepada eks wakil Ketua DPR RI itu, Stanislaus malah mempertanyakan kontribusi apa yang telah diberikan kepada kedua orang itu.
“Kalau yang kali ini, saya belum tau apa prestasi luar biasa dan pengabdiannya sehingga layak mendapat Bintang Mahaputera, walaupun itu hak Presiden untuk memberikan,” ujarnya.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh nasional, beberapa diantaranya adalah Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
“Dalam rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam berbagai bidang,” kata Mahfud MD, Senin (10/8).
“Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya,” imbuhnya.
Baca Juga
Acara Pernikahan di Solo Dibubarkan Paksa, Pengamat Kritik Ketegasan Penegak Hukum
Ia berharap penghargaan itu bisa menjadi pendorong kepada para penerima termasuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah agar terus menyalurkan kontribusinya kepada kemajuan bangsa dan negara. “Teruslah berjuang untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Mantan Menteri Pertahanan dan sekaligus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengatakan, bahwa pemberian penghargaan kepada Waketum DPP Partai Gerindra dan Waketum DPP Partai Gelora itu sudah sesuai dengan aturan yang ada. Di mana regulasi yang menaunginya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Amnesti Hasto dan Tom Lembong, Fahri Hamzah: Prabowo Bagus Redam Perpecahan Jelang Kemerdekaan

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
