Prajurit TNI Batalyon Infanteri 410/Alugoro Membelot ke KKB


Pratu Lukius Y Matuan, anggota Yonif 400 Raider yang dilaporkan lari dan bergabung dengan KKB pimpinan Sabinu Waker. (ANTARA/HO/pihak ketiga)
MerahPutih.com - Seorang oknum prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 410/Alugoro bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius desersi dan bergabung ke Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, Pratu Lukius tak membawa senjata saat membelot ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya," kata Suriastawa kepada wartawan, Jumat (16/4).
Baca Juga:
Pasca-Kebrutalan KKB, Kondisi Warga Kabupaten Puncak Berangsur Kondusif
Suriastawa menyebut prajurit itu telah dihentikan hak-haknya termasuk gaji. Kalaupun dia kembali ke TNI, dia tetap dipecat.
"Dia sudah 3 hari lebih kabur, kalaupun dia kembali ya dia tetap dipecat. Gaji, hak-haknya dia sudah distop," ucap Suriastawa.
Suriastawa mengatakan, soal pengkhianatan prajurit TNI itu pun telah disiarkan oleh pihak KKB.
TNI mengimbau masyarakat di Ilaga dan sekitarnya lebih berhati-hati dan waspada akan aksi teror front bersenjata OPM yang saat ini sedang frustrasi.

Suriastawa mengatakan, front OPM sudah frustrasi. Dalam tubuh OPM disebut ada tiga front yang punya tugas masing-masing.
Front politiknya frustrasi karena upaya menggagalkan revisi UU Otsus tidak berhasil.
Front bersenjata frustrasi karena posisinya makin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI.
"Front klandestinnya juga frustrasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar," jelasnya.
Suriastawa memaparkan, pihaknya akan mempersempit gerak daripada OPM.
Hal itu bertujuan agar mereka dapat kembali mengakui kedaulatan Indonesia, dan jika enggan, maka akan ditumpas sampai ke akar-akarnya.
Baca Juga:
KKB Pimpinan Lekagak Telengen Diduga Aktor Penembakan dan Pembunuhan Pelajar di Ilaga
Mempersempit gerak OPM sampai titik terlemah sehingga hanya ada dua pilihan bagi OPM, pertama menyerah dan bergabung membangun Papua dalam bingkai NKRI.
"Kedua, terus diburu dan akan dibabat sampai ke akar-akarnya," katanya.
Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom dalam siaran persnya menyatakan, alasan Lucky bergabung ke TPNPB OPM lantaran dirinya merasa tak tega banyak warga sipil orang asli Papua (OAP) yang diperlakukan tak wajar oleh TNI. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Mengenal Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan yang Pernah jadi ‘Tameng Hidup’ Presiden Kedua RI Soeharto

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa

Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
