Positif COVID Bertambah Drastis, Fadli Zon Kritik Pemerintah


Test massa COVID 19 oleh Mabes Polri. (Foto: Kanugrahana)
MerahPutih.com - Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia per 7 Agustus 2020 bertambah 2.473. Dengan penambahan tersebut, total kasus positif virus Corona menjadi 121.226.
Data penambahan kasus positif virus Corona di Indonesia ini diumumkan di situs Satgas Penanganan COVID-19 serta situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Jumat (7/8). Data perkembangan virus Corona ini disampaikan secara berkala setiap hari.
Pada Jumat (7/8) dilaporkan ada 77.557 pasien sembuh atau sebanyak 64 persen dari total kasus konfirmasi positif. Sedangkan pasien sembuh sebanyak 38.076 atau 31,4 persen dari total kasus konfirmasi positif.
Baca Juga:
665 Kasus Bertambah, Jakarta Terus Pimpin Penambahan COVID-19 Tertinggi
Dilaporkan juga pada hari ini ada 5.593 pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Selain itu, ada 30.159 spesimen yang diperiksa. Meski jumlah kasus terus bertambah, pemerintah menumbuhkan harapan dengan kabar bahwa semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh.
Data yang sama memperlihatkan bahwa ada penambahan 1.912 pasien Covid-19 yang sembuh. Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Politisi Gerindra Fadli Zon mengatakan, data menunjukkan penanggulangan COVID-19 di Indonesia merupakan yang terburuk di Asia. Kemampuan Indonesia dalam melakukan tes, misalnya, hanya lebih baik dari Ethiopia dan Nigeria.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk lebih dari 50 juta, Indonesia sejauh ini baru mampu melakukan 36 tes per satu juta penduduk. Angka ini hanya lebih baik dari Ethiopia dan Nigeria, yang masing-masing hanya bisa melakukan 28 dan 24 tes per satu juta penduduk.

"Bahkan, dalam hal indeks kematian tenaga medis, posisi Indonesia adalah yang terburuk di dunia. Jika penanganan COVID-19 masih berlangsung seperti sekarang, maka kita terancam bakal mengalami pandemi berkepanjangan," kata Fadli dikutip dari unggahannya, Selasa, Jumat (7/8).
Fadli menilai sejak awal, pemerintah memang gagal menetapkan prioritas. Saat kasus COVID-19 pertama kali dikonfirmasi masuk ke Indonesia, awal Maret lalu, dengan alasan ekonomi pemerintah menolak melakukan karantina wilayah.
Padahal, perekonomian mustahil tumbuh jika negara gagal mengatasi pandemi. Ujungnya, per hari ini pemerintah bisa dikatakan tak berhasil menangani keduanya.
"Kita saat ini menghadapi tekanan besar dari dua jurusan sekaligus, yaitu pandemi dan resesi ekonomi," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Pemprov DKI Wajibkan Pesepeda Pakai Helm dan Masker
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Fadli Zon Sebut Jambore Nasional Keris Solo Bagian Pelestarian Budaya, Janjikan Gelontorkan Dana untuk Ajang Serupa
