Politisi Demokrat Minta Pemerintah Berinisiatif Jadi Juru Damai Rusia-Ukraina


Anggota Komisi XI DPR RI Didi Irawadi Syamsuddin. Foto : runi/hr
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia harus berani meminta Rusia untuk mundur dari Ukraina. Pemerintah juga didesak melakukan penyelesaian damai bagi kedua belah pihak yakni Rusia dan Ukraina.
Demikian disampaikan Kepala Departemen Luar Negeri dan Keamanan Nasional Partai Demokrat, Didi Irawadi merespons invasi yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina.
Baca Juga
Rusia Dihukum: Timnas Gagal ke Piala Dunia 2022, Klub Dicoret dari Europa League
“Indonesia harus berani meminta Rusia mundur dari Ukraina. Mendesak penyelesaian damai kedua belah pihak,” kata Didi kepada wartawan, Selasa (2/3).
Didi juga meminta pemerintah berinisiatif menjadi bagian dari juru damai. Hal ini mengingat hubungan yang baik pada kedua negara, baik Rusia maupun Ukraina.
“Dampak perang masyarakat sipil banyak dirugikan, terjadi kerusakan ekonomi dan potensi pelanggaran HAM,” ujarnya.
Meski demikian, anggota Komisi XI DPR RI ini menilai, sikap Indonesia sejauh ini sudah cukup baik. Namun, tetap harus berani melalukan hal yang lebih demi keselamatan manusia dan perdamaian dunia.
“Indonesia menilai penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan,” jelas Didi.
Baca Juga
Bendera Rusia dan Belarus Dilarang Dikibarkan Dalam Event Olahraga Internasional
Oleh karena itu, kata Didi, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Ia menegaskan, serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia.
“Indonesia harus meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi,” tegas dia.
Lebih lanjut Didi berharap, agar Indonesia juga dapat mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.
“Lalu pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI,” tutup Didi. (Pon)
Baca Juga
Rusia-Ukraina Memanas, DICE Tunda Event Skin Helikopter di Battlefield 2042
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
