Politikus TB Hasanuddin Tawarkan Orang Yang Bisa Cari Peretas Pusat Data Nasional
Ilustrasi (foto: Freepik)
MerahPutih.com - Data pemerintah menyebutkan, 282 instansi yang terdampak hanya ada 44 yang dilaporkan bisa kembali pulih tetapi tidak seutuhnya akibat peretasan pada pusat data nasional sementara (PDN).
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengakui, pihaknya belum mampu mendeteksi peretas Pusat Data Nasional (PDN).
"Tentunya untuk pelakunya ini belum bisa (terdeteksi) pak," kata Hinsa menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin di ruang dapat Komisi I DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).
Hinsa menjelaskan, pihaknya baru menemukan indikasi-indikasi yang nantinya akan dikembangkan lagi.
Baca juga:
Pusat Data Nasional Baru Pulih Akhir Juli, Menkominfo Buka Tahap-tahapnya
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menanyakan kepada Hinsa apakah BSSN bersedia memproteksi jika ada pihak yang menemukan pelaku penyerangan ransomware terhadap PDN.
"Kalau ada orang yang bersedia mengejar dan menemukan, kira-kira bapak mau nggak memprotek yang bersangkutan?," tanya Hasanuddin.
"Mau Pak," jawab Hinsa.
"Oke, nanti kita bicara empat mata," timpal Hasanuddin.
Baca juga:
Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Bisa Jadi 'Bom Waktu', Pemerintah Jangan Menyerah
Hinsa melanjutkan, Indonesia sedang menjalin kerja sama dengan negara-negara lain terkait pengamanan siber.
"Indonesia sudah melakukan kerja sama dengan 10 negara MoU kaitannya dengan keamanan siber," kata Hinsa. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Pakar Siber Ungkap Tiga Ciri Dasar Pelaku Penipuan Digital yang Suka Bikin Korban Tergesa-gesa
Amnesty International Minta RUU Ketahanan dan Keamanan Siber Dikaji Ulang, Dinilai Bisa Batasi Kebebasan Berekspresi
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Pemerintah Segera Susun Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen
Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR
Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran