Politikus Demokrat Nilai Anji dan Hadi Pranoto Tak Perlu Diproses Hukum

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 06 Agustus 2020
Politikus Demokrat Nilai Anji dan Hadi Pranoto Tak Perlu Diproses Hukum

Musisi Anji saat ditemui di Jakarta, Selasa (7/7/2020). (ANTARA/Yogi Rachman)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pelaporan terhadap musisi Erdian Anji Prihartanto dan Hadi Pranoto gegara ramuan penyembuh COVID-19 dinilai tak perlu. Pasalnya, yang dilakukan keduanya memberikan alternatif ke masyarakat soal minuman penguat tubuh.

Politisi Partai Demokrat Andi Arief menilai bahwa sikap main lapor polisi Muannas Alaidid itu berlebihan.

Baca Juga:

Buntut Video Viral Anji, Masyarakat Diminta Tak Asal Percaya Obat COVID-19

“Menurut saya pelaporan Muanas terhadap penyanyi Anji terlalu berlebihan,” kata Andi Arief dalam keteranganya yang dikutip di Jakarta, Kamis (6/8).

Jika hanya alasan promosi obat herbal yang diklaim Hadi Pranoto sebagai obat penyembuh COVID-19, seharusnya orang yang juga mengklaim obat yang bisa menyembuhkan corona sebelumnya pun dilaporkannya pula.

“Kalau alasannya karena ada niat promosi obat herbal, apakah rakyat harus mengadukan Pak Jokowi yang promosi obat malaria?” ujarnya.

Kemudian, Muannas juga dinilai Andi Arief terlalu percaya diri soal obat tertentu apakah benar-benar bisa membantu mengobati COVID-19 atau tidak.

“Muanas merasa paling tahu soal obat COVID-19 sehingga mengadukan penyanyi Anji. Pertanyaan saya, memangnya (Muannas) tahu obat COVID-19 saat ini,” ucapnya.

Video Anji (kanan) dan Hadi Pranoto yang sempat viral di You Tube.(Tangkapan layar dari Youtube Anji)
Video Anji (kanan) dan Hadi Pranoto yang sempat viral di You Tube.(Tangkapan layar dari Youtube Anji)

Bagi Andi Arief, persoalan Anji sudah bisa diselesaikan dan Anji sudah minta maaf. Walaupun secara pribadi pun, ia kurang sependapat dengan sikap Anji tersebut.

“Saya belum tentu setuju dengan Anji. Tapi dia sudah minta maaf,” tandasnya.

Perlu diketahui, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan musisi Anji ke Polda Metro Jaya.

Muannas mengatakan, akibat konten YouTube Anji yang berjudul “Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!” di kanal YouTube dunia MANJI telah menjadi polemik dan dinilai meresahkan masyarakat. Walaupun saat ini video tersebut sudah dihapus oleh pihak YouTube.

Baca Juga:

Polisi Ungkap Lokasi Wawancara Anji dengan Hadi Pranoto

Muannas menegaskan Anji harus membuktikan tentang opini publik yang berkembang di masyarakat tersebut dengan melaporkannya ke jalur hukum.

“Kalau dia enggak bisa membuktikan, maka dianggap penyebar berita bohong,” kata Muannas kepada wartawan.

“Kami khawatir saja kalau enggak dilaporkan, ini dianggap bukan persoalan besar dan tidak ditindaklanjuti,” tegas Muannas.

Adapun, nomor laporan tersebut yakni LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanda tanggal 3 Agustus 2020. Pasal yang disangkakan yakni Pasal 28 Ayat (1) Jo Pasal 15A UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atau Pasal 11 dan 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana. (Knu)

Baca Juga:

Sederet Pasal yang Bisa Digunakan Polisi Jerat Anji dan Hadi Pranoto

#Virus Corona #Andi Arief
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Andi Arief Demokrat Bakal Jadi Saksi Sidang Eks Bupati Penajam Paser Utara
KPK ingatkan keduanya untuk kooperatif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Mei 2024
Andi Arief Demokrat Bakal Jadi Saksi Sidang Eks Bupati Penajam Paser Utara
Indonesia
Andi Arief Sebut Anies Berdarah Dingin Tapi Pengecut
Partai Demokrat mengaku kecewa dengan keputusan sepihak Partai NasDem yang mengusung Anies Basdewan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi Capres-Cawapres di Pilpres 2024 nanti.
Mula Akmal - Jumat, 01 September 2023
Andi Arief Sebut Anies Berdarah Dingin Tapi Pengecut
Indonesia
PKS Tegaskan Tak Ada Pengkhianat di Koalisi
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan, bahwa tidak ada pengkhianat di tubuh KPP yang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Andika Pratama - Selasa, 22 Agustus 2023
PKS Tegaskan Tak Ada Pengkhianat di Koalisi
Indonesia
Politikus Demokrat Andi Arief Kembali Diperiksa KPK
Tim penyidik KPK kembali memeriksa Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief.
Zulfikar Sy - Senin, 19 Juni 2023
Politikus Demokrat Andi Arief Kembali Diperiksa KPK
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
KPK Duga Andi Arief Tahu Aliran Uang Haram Bupati Mamberamo Tengah
KPK mendalami aliran uang haram hasil tindak pidana korupsi Bupati nonaktif Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak.
Zulfikar Sy - Senin, 15 Mei 2023
KPK Duga Andi Arief Tahu Aliran Uang Haram Bupati Mamberamo Tengah
Indonesia
Andi Arief Akui Kader Demokrat Terima Duit dari Bupati Mamberamo Tengah
Andi Arief mengakui salah seorang kader partai berlambang bintang mercy pernah menerima sumbangan dari Bupati nonaktif Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
Andi Arief Akui Kader Demokrat Terima Duit dari Bupati Mamberamo Tengah
Indonesia
KPK Periksa Politikus Demokrat Andi Arief Terkait Kasus Bupati Mamberamo Tengah
Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak.
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
KPK Periksa Politikus Demokrat Andi Arief Terkait Kasus Bupati Mamberamo Tengah
Indonesia
Demokrat Nilai Tak Etis Jokowi Kumpulkan 6 Ketum Parpol di Istana
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menilai langkah Jokowi tersebut tidak etis.
Andika Pratama - Rabu, 03 Mei 2023
Demokrat Nilai Tak Etis Jokowi Kumpulkan 6 Ketum Parpol di Istana
Bagikan