Polisi Belum Temukan Motif Perampokan Kasus Pembunuhan Pensiunan TNI AL

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 06 April 2018
Polisi Belum Temukan Motif Perampokan Kasus Pembunuhan Pensiunan TNI AL

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono. (ANTARA Foto/Rival Awal Lingga)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kepolisian ternyata belum menemukan bukti perampokan yang terjadi di lokasi pembunuhan terhadap seorang Purnawiran anggota TNI korps Angkatan Laut Humaidi yang ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya di Jalan Kayu Manis Pondok Labu Jakarta Selatan Kamis (5/4) malam.

"Hingga saat ini kita belum mendapatkan adanya kehilangan barang. Belum ada di situ, kita temukan bukti pembunuhan dengan jasad korban yang bersimbah darah dan tak bernyawa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol, Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat, (6/4).

Menurut Argo, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara hingga pagi tadi tidak ditemukan ada barang-barang yang hilang di rumah korban. Untuk kasus ini, lanjut dia, Polda Metro Jaya Melalui Direktorat Kriminal Umum akan ikut terlibat membantu penyidikan tim Reskrim Polres Jakarta Selatan

"Jadi saat ini tim dari Polres Jaksel dibackup oleh Polda Metro Jaya dari Krimum sedang bekerja. Kita tunggu saja nanti anggota sedang bekerja di lapangan," tandas perwira polisi berpangkat melati tiga itu.

TKP Komplek TNI AL Pondok Labu Cilandak. Foto: Ist

Sebelumnya, diduga peristiwa perampokan yang terjadi di jalan Kayu Manis nomor 18 Rt 007/06, Pondok Labu, Jakarta Selatan (Komp. Perum TNI AL Pangkalan Jati), pada Kamis (5/4) menewaskan seorang pensiunan TNI Angkatan Laut.

Aksi sadis tersebut terjadi sekitar pukul 18.10 WIB. Pada saat kejadian, korban yang bernama Humaidi hanya bersama sang istri, Sofiah.

Menurut laporan di tempat kejadian perkara, Humaidi tewas di lokasi dengan bersimbah darah. Sedangkan, Sofiah berhasil melarikan diri ke rumah tetangga saat terjadi perampokan

Sampai saat ini, Polres Jakarta Selatan masih melakukan perburuan terhadap pelaku perampokan dan pembunuhan. Pelaku sudah melarikan diri ketika dikepung warga. (Gms)

#Perampokan Sadis #TNI AL #Pembunuhan Sadis
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Indonesia
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi modern dalam sistem pertahanan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Indonesia
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Cross Deck Helicopter yaitu pendaratan heli di atas deck kapal perang. Dalam latihan ini, TNI AL mengerahkan helikopter AS565 Panther untuk mendarat di kapal HTMS Bhumibol Adulyadej.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Indonesia
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Ia menegaskan, tidak ada indikasi korban melakukan perlawanan sebelum meninggal
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Indonesia
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah korban yang berinisial MIP (37) diserahkan oleh polisi ke RS Polri Kramat Jati pada hari Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Menurutnya, mempertahankan setiap jengkal wilayah adalah hal yang krusial
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Indonesia
Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
Wahyu juga memastikan bahwa setiap Kodam baru telah dilengkapi dengan personel dan alat utama sistem senjata (alutsista) yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
Indonesia
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Anggota Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk terus memperkuat sarana dan prasarana atau alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Indonesia
Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
Menurut Sukamta, pengangkatan ini sangat relevan karena pasukan elite TNI merupakan garda terdepan dalam menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks.
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
Bagikan