Polda Metro Jaya Selidiki Video Diduga Oknum Polisi Pukul Driver Ojol

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 06 April 2022
Polda Metro Jaya Selidiki Video Diduga Oknum Polisi Pukul Driver Ojol

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Sub Bidang Pengamanan Internal Bidang Profesi dan Pengamanan (Subbidpaminal Bidpropam) Polda Metro Jaya menyelidiki beredarnya video menunjukkan seorang pria mengaku oknum aparat memukul seorang driver ojek online (ojol) di Jalan Kedoya Raya, Jakarta barat.

Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik itu terlihat adanya seorang pengendara sepeda motor Yamaha Vario warna merah dengan nomor kendaraan tidak diketahui. Pengendara tersebut menggunakan celana dinas cokelat, jaket hitam, masker hitam, helm hitam, dan mengaku sebagai anggota.

Baca Juga

Polda Metro Ungkap Penyebab Jalanan di Jakarta Macet saat Ramadan

"Saat itu yang bersangkutan melakukan pemukulan dan mengeluarkan perkataan kasar kepada seorang pengendara ojek online yang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna putih dengan nomor kendaraan B 3132 BOM," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan melalui keterangannya, Rabu (6/4).

Berdasarkan hasil pengecekan, identitas sepeda motor Yamaha Mio warna putih dengan nomor kendaraan B 3132 BOM milik Poniman.

"Poniman menerangkan bahwa kejadian penganiayaan yang terlihat dalam video tersebut terjadi pada anaknya Pajar Nurdiansyah saat sedang menjalankan profesinya sebagai ojek online," ucapnya.

Zulpan mengatakan, berdasarkan keterangan Pajar, pada Minggu (3/4) sekitar pukul 16.00 WIB, ia sedang mengantarkan paket dari Grogol, Jakarta Barat ke Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Setibanya di Jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat, tepatnya di exit tol Kebon Jeruk ada seorang pengendara sepeda motor merek Yamaha Vario warna merah dengan nomor kendaraan tidak diketahui yang tepat berada disampingnya terjatuh dari motornya.

Setelah terjatuh, pengendara motor tersebut kemudian memaki dirinya tanpa alasan yang jelas dan menyalahkan Pajar atas kejadian dimaksud.

Baca Juga

Polda Metro Jaya Berlakukan Filterisasi di 13 Titik di Jakarta

Tidak hanya itu, pria itu mengeklaim sebagai anggota itu sambil mengeluarkan senjata api. Pria itu kemudian memukul kepala Pajar, meminta SIM serta STNK dan membawanya pergi.

Pajar berusaha mengikuti seorang yang mengaku anggota itu hingga ke Jalan Kencana Murni, Kembangan, Jakarta Barat tepatnya depan SLB Pangudi Luhur.

"Di lokasi tersebut Pajar diminta uang ganti Rp 1 juta atas kerusakan celana dinas yang digunakannya akibat terjatuh," imbuhnya.

Pajar tidak bersedia memberikan uang sehingga ia kembali mendapatkan pukulan ke arah kepala dan sepeda motor miliknya dirusak. Akibat kejadian tersebut, sepeda motor milik Pajar mengalami kerusakan pada bagian depan.

Meski demikian, Pajar tidak mengalami luka karena menggunakan helm saat dipukul pada bagian kepalanya. Pajar tidak yakin apabila seseorang yang bertindak arogan tersebut merupakan anggota Polri karena seragam cokelat lebih muda dibandingkan dengan seragam cokelat Polri pada umumnya.

"Selain itu, sepatu yang digunakan merupakan sepatu pantofel selop serta kendaraan yang digunakannya tidak dilengkapi dengan nomor Polisi," ungkap Zulpan.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada yang mengetahui atau kenal dengan seseorang yang mengaku anggota serta tidak ada yang melihat nomor kendaraan yang digunakannya.

Hingga saat ini, belum diketahui identitas yang mengaku sebagai anggota yang melakukan tindakan tersebut. Untuk itu, Propam Polda Metro Jaya masih menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui identitas pria yang diduga anggota Polri itu. (Knu)

Baca Juga

Jelang Mudik, Polda Metro Jaya Dirikan Gerai Vaksinasi Booster di Terminal

#Polda Metro Jaya #Ojek Online
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial
Wakil Ketua DPR Saan Mustopa menegaskan komitmen DPR untuk memperjuangkan regulasi perlindungan hukum dan jaminan sosial bagi pekerja transportasi daring
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial
Indonesia
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Polda Metro Jaya membantah kritik terkait penetapan tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap
Tim advokasi Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Polda Metro Jaya.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap
Indonesia
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
"Itu klasternya, baru itu saja 43, nanti ada aksi-aksi penjarahan, pengerusakan, kemudian, pengerusakan Polres Jakarta Timur, itu terpisah," ujar Ade.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
Indonesia
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Petisi darling mengatasnamakan "Masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur dan para pendukung keadilan” itu dibuat pada Rabu (3/9).
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Indonesia
Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta
Polda Metro Jaya mengungkap aksi kericuhan yang terjadi saat aksi demo di kawasan MPR/DPR beberapa waktu lalu sudah direncanakan secara matang.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta
Indonesia
Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam
Area yang digeledah polisi antara lain meliputi ruangan dapur, ruang tengah, hingga garasi kantor Lokataru Foundation.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam
Indonesia
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Aksi ini memberikan pesan kepada kawan-kawan ojol di Solo Raya, untuk tetap tenang tetap kondusif saling berkomunikasi dan percayakan kasus ini kepada Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Indonesia
Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Kompolnas bersedia menjembatani jika masyarakat enggan menyerahkan bukti rekaman video itu langsung ke polisi.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
 Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Bagikan