Polda Metro Jaya Ajak Pemprov Cari Solusi Atasi Banjir


Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana (kanan). (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut beberapa wilayah di DKI Jakarta yang terdampak banjir pada hari ini diduga akibat curah hujan tinggi dan meluapnya bantaran kali di sekitar lokasi.
Wilayah terparah terdampak banjir dikatakannya adalah wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Ketinggian air di sana mencapai 200 sentimeter, namun saat ini sudah mulai surut.
Baca Juga:
Pengamat Kritik Penanganan Banjir di Jakarta Bertolak Belakang dengan Ucapan Anies
Nana mendorong Pemprov DKI Jakarta membuat solusi agar banjir di ibu kota tidak terulang ke depannya. Untuk itu, Polda Metro berencana akan berkoordinasi dengan Pemrov DKI Jakarta untuk membahas terkait banjir itu.
"Kita akan dorong memang harus ada upaya-upaya Jakarta ini ya ke depan tidak harus selalu kebanjiran. Kita akan upayakan mendorong ataupun mencari solusi lah, mencari jalan keluar supaya tidak terus-menerus kita kebanjiran," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/2).
Ia mengatakan, banjir yang melanda ibu kini tersebar di ratusan titik. Tapi menurutnya, kebanyakan banjir yang terjadi di ibu kota masih dalam batas kewajaran.
Namun tak bisa dipungkiri, lanjut Nana, ada beberapa titik yang ketinggiannya tidak wajar. Dari ratusan titik banjir itu ada beberapa titik yang dianggap membahayakan.
"Tidak semua titik itu kemudian banjir itu dalam, yang lain wajar, hanya beberapa yang membahayakan," kata Nana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Doni Monardo mengungkapkan, salah satu penyebab banjir Jakarta adalah pengambilan air tanah secara berlebihan.
"Pengambilan air tanah yang cukup banyak berimbas pada penurunan permukaan daratan di Jakarta sehingga menjadi salah satu penyebab banjir," kata Doni.
Jika dibandingkan 20 hingga 30 tahun lalu, kata Doni, daratan di ibu kota mengalami penurunan. Bahkan, pada waktu itu sebagian besar wilayah Jakarta masih berada di atas permukaan laut.
"Sekarang datanya sudah mengalami penurunan. Salah satunya karena pengambilan air tanah yang cukup banyak tadi," kata Doni.
Baca Juga:
Demi Keselamatan Warga Korban Banjir, Ribuan Gardu Listrik Masih Dipadamkan
Akhirnya, posisi daratan menjadi lebih rendah dibandingkan permukaan laut. Air pun menjadi sulit untuk keluar dari tanah menuju laut.
Kondisi itu, menurut Doni, diperparah dengan masih banyak tempat yang aliran airnya tersumbat, drainase tidak lancar, hingga sungai-sungai dipenuhi sampah akibat perilaku buruk masyarakat. "Berdasarkan data kira-kira tujuh bulan yang lalu sejumlah sungai-sungai di Jakarta dan Bekasi dipenuhi sampah," katanya.
Pola perilaku masyarakat berpengaruh besar terhadap kondisi sungai-sungai tercemar itu. Meskipun sudah banyak komunitas yang bergerak membersihkan, namun sampah tetap saja kembali dibuang ke sungai.
"Setelah dibersihkan ada yang kembali membuang ke sungai. Akibatnya sampah itu menutupi aliran sungai dan ketika musim hujan seperti sekarang menjadi pemicu banjir," kata Doni.
Karena itu, menurut Doni, persoalan tersebut tidak bisa dikerjakan satu lembaga saja namun harus ada kesadaran kolektif. Ia pun menyarankan agar pihak-pihak terkait memberdayakan lebih banyak lagi mesin pompa sehingga air tersebut bisa dialirkan ke laut. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jawab Pernyataan Komeng soal Jawa Barat Penyebab Banjir Jakarta, Pramono: Tak Sepenuhnya Akibat Daerah Penyangga

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak

Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air
