PM Belanda Bantah Sentimen Islamophobia Merebak di Eropa

Eddy FloEddy Flo - Senin, 07 Oktober 2019
 PM Belanda Bantah Sentimen Islamophobia Merebak di Eropa

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Sentimen Islamophobia atau anti-Islam dituding kian berkembang di Eropa. Adanya penolakan terhadap imigran muslim di sejumlah anggota Uni Eropa menjadi salah satu indikatornya.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte membantah bahwa sentimen Islamophobia sama sekali tidak berdasar. Justru yang menjadi persoalan serius Eropa saat ini yakni tingginya migrasi yang tidak terkendali.

Baca Juga:

Inggris Keluar dari Uni Eropa, Fadli Zon: Mereka Harus Tentukan Jalan

Atas dasar itu, kemudian oleh sejumlah kalangan dituding sebagai Islamophobia.

"Itu memang bagian dari globalisasi dan kita harus beradaptasi dengan ini. Tetapi kemudian banyak migran datang ke negara-negara Eropa, tidak memahami satu sama lain dan memiliki sistem nilai yang berbeda. Hal itu menimbulkan masalah," kata PM Rutte dalam diskusi publik yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Senin (7/10).

Presiden Jokowi saat menjemput Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
PM Mark Rutte bersama Presiden Jokowi di Istana Negara (Foto: Biro Pers Setpres)

Pria yang menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda sejak 2010 itu menegaskan bahwa persoalan di Eropa bukan disebabkan rasialisme atau penolakan terhadap warga asing, melainkan karena proses migrasi yang sangat cepat.

"Faktanya, Uni Eropa sudah mencoba mengendalikan migrasi. Contohnya ketika lebih dari satu juta pengungsi Suriah datang ke Jerman. Kita harus memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan ini," tutur Rutte.

Sebagaimana dilansir Antara, PM Rutte juga menambahkan bahwa pemerintah Belanda terus berupaya membantu para migran yang terdiskriminasi melalui penyusunan undang-undang.

Baca Juga:

Konflik Produk Minyak Sawit Indonesia-Uni Eropa Akan Diselesaikan Lewat WTO

Kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte kali ini ke Indonesia merupakan yang ketiga kalinya setelah kunjungan sebelumnya pada 2013 dan 2016.

Selain untuk membahas sejumlah kerja sama bilateral, kunjungan PM Rutte juga dimaksudkan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo yang terpilih kembali sebagai Presiden RI dan akan dilantik pada 20 Oktober 2019.(*)

Baca Juga:

23 Negara Uni Eropa Tawarkan Diri Jadi Pemantau Pemilu ke BPN

#Islamophobia #Uni Eropa #Perdana Menteri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Belum Sebulan Menjabat, Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu Undur Diri
Istana Elysee mengumumkan pengunduran diri itu setelah Lecornu bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron selama satu jam pada Senin pagi.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Belum Sebulan Menjabat, Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu Undur Diri
Indonesia
Dewan Badan Banding WTO Mati Suri, RI Minta Uni Eropa Patuhi Putusan Sengketa Biodiesel
Badan Banding WTO saat ini tidak berfungsi akibat blokade Amerika Serikat terhadap pengisian keanggotaan, sehingga tidak ada kuorum minimum untuk memproses kasus banding.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Dewan Badan Banding WTO Mati Suri, RI Minta Uni Eropa Patuhi Putusan Sengketa Biodiesel
Indonesia
Ribuan Produk Indonesia Bebas Tarif Uni Eropa, Hampir Semua Nol Persen
Rentang waktu pemberlakuan tersebut bisa berubah, terutama saat dilakukan review setelah implementasi berlangsung.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Ribuan Produk Indonesia Bebas Tarif Uni Eropa, Hampir Semua Nol Persen
Indonesia
Ada Perjanjian IEU-CEPA, Anak Muda Indonesia Berpeluang Besar Kerja di Uni Eropa
Pemerintah bisa membantu dari sisi pelatihan untuk calon pekerja migran, mulai dari belajar bahasa asing gratis, hingga peningkatan kemampuan di bidang tenaga kesehatan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
Ada Perjanjian IEU-CEPA, Anak Muda Indonesia Berpeluang Besar Kerja di Uni Eropa
Dunia
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Lecornu, 39, termasuk salah satu favorit untuk menggantikan posisi tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Dunia
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Pihak EU mengatakan akan mengirim 130 ton pasokan darurat dan membuka dana sebesar 1 juta euro untuk membantu para korban gempa mematikan yang melanda Afghanistan.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Indonesia
Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa
Sengketa perdagangan terkait penerapan bea imbalan/countervailing duties terhadap impor produk biodiesel dari Indonesia, atau dikenal dengan Sengketa DS618.
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa
Indonesia
UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa
Kebijakan tersebut merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 13 Juli 2025 di Brussels, Belgia.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa
Indonesia
Setibanya di Jakarta, PM Malaysia Anwar Ibrahim Disambut Jamuan Makan Malam di Kediaman Presiden Prabowo
PM Anwar tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB, disambut oleh Mendagri Tito Karnavian dan Menlu Sugiono
Frengky Aruan - Selasa, 29 Juli 2025
Setibanya di Jakarta, PM Malaysia Anwar Ibrahim Disambut Jamuan Makan Malam di Kediaman Presiden Prabowo
Indonesia
Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Era Baru Kemitraan Strategis Indonesia dan Uni Eropa
IEU-CEPA mencerminkan komitmen Indonesia untuk membangun hubungan dagang yang setara, strategis, dan saling menguntungkan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Era Baru Kemitraan Strategis Indonesia dan Uni Eropa
Bagikan