Playdate Ternyata Bermanfaat Bagi Si Kecil


Sering berinteraksi dengan teman sebaya dapat melatih kemampuan si kecil dalam bersosialisasi. (Trivia 2_Pixabay_Bessi)
PLAYDATE harus jadi agenda wajib para moms dan si kecil. Playdate atau mempertemukan bayi kamu dengan bayi lain sangat bermanfaat.
Networking ala para bayi ini justru dapat menstimulasi saraf sensorik, motorik, dan bahkan sangat efektif mencegah si kecil mengalami speech delay. Playdate akan memberikan empat manfaat bagi si kecil, misalnya:
1. Mengasah keahlian sosial
Keahlian sosial anak dalam berinteraksi dengan banyak orang di tengah masyarakat kelak tidak hanya dibekali oleh orang tua saja. Tentu saja ketika nanti memasuki usia sekolah, anak dengan sendirinya akan berinteraksi dengan banyak teman sebaya.
Namun, kalau dimulai sejak bayi, batita, atau balita ya boleh-boleh saja bund. Hitung-hitung supaya nanti anak tidak terlalu kaget ketika bertemu dan berkenalan dengan teman sebayanya di sekolah formal.
Baca Juga:

2. Mengasah olah bahasa
Membawa anak untuk playdate bersama bayi sepantarnya bisa mencegah speech delay. Secara tidak langsung saat sesama bayi berinteraksi, mereka akan saling mengolah bahasa.
Orang tua zaman sekarang baik itu ayah atau bunda kebanyakan sama-sama sibuk bekerja, sehingga seringkali melewatkan sesi mengobrol dan membaca buku bersama anak. Alhasil, banyak anak mengalami speech delay dan harus melakukan terapi bicara di rumah sakit.
Baca Juga:
Orangtua, Jangan Sampai Lakukan Emotional Incest kepada Anak
3. Meningkatkan keahlian kognitif
Keahlian kognitif seseorang harus diasah sejak dini, kalau perlu sejak bayi. Tetapi mengajari bayi yang masih berusia di bawah lima tahun tidak boleh dengan cara serius nan rumit, karena bagaimana pun anak usia tersebut masih berada di fase bermain.
Lalu bagaimana mengasah keahlian kognitif si kecil sejak dini? Tentu saja dengan belajar berkedok bermain. Playdate yang dilakukan di playground akan membuat anak bermain berbagai wahana bayi dan mainan montessori yang kebanyakan mampu meningkatkan perkembangan otak si kecil.
Belum lagi ditambah bermain sebuah mainan bersama dengan teman. Sambil bermain anak sekaligus sambil berlajar, dapat memecahkan sebuah masalah dan menyelesaikan tugas dari sebuah mainan sambil bekerja sama dengan teman sebayanya. Dengan begitu, nantinya anak terbiasa untuk menyelesaikan tugas dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks sekalipun.

4. Membangun koneksi sejak kecil
Memangnya cuma ayah bunda saja yang bisa networking untuk memperluas jaringan karier? Jangan salah, anak-anak juga bisa networking sejak dini. Contoh kecilnya adalah ketika anak sedang playdate bersama anak seusianya, ayah dan bunda juga akan ngobrol dengan para orangtua lain, bukan?
Selain membahas soal karier pribadi tipis-tipis, pasti ada celetukan mengenai rencana sekolah anak dari orang tua A, atau tempat les bahasa inggris yang bagus rekomendasi dari orang tua B. Tentu saja informasi ini sangat penting untuk menjadi referensi pendidikan akademik dan non-akademik si kecil.
Nah, kalau membicarakan jangka panjangnya, bisa saja salah satu teman si kecil ini kelak menjadi pengusaha hebat atau menjadi tokoh penting di Tanah Air tercinta ini. Lumayan kan lingkaran sosial si kecil ternyata dikelilingi orang-orang hebat? (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
