PKS Sentil Partai Gelora Usai Ditolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran


Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk ke kubu koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak mulus. Sebab, rencana PKS mendapatkan penolakan dari Partai Gelora.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak tinggal diam ketika harga diri partainya diganggu oleh Partai Gelora.
Dia lantas menyindir perolehan suara Partai Gelora yang tidak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen sehingga gagal ke Senayan pada Pemilu 2024.
"Oposisi apa koalisi? Ha-ha-ha," tanya Mardani ke istrinya yang diunggah di akun Instagram @mardanialisera, Senin (29/4).
Baca juga:
Gelora Sebut PKS Berpotensi 'Pecah' Jika Gabung Prabowo-Gibran
Istri Mardani, Siti Oniah. ikut menyinggung perolehan suara pileg Partai Gelora. Dia lantas mempertanyakan kenapa partai besutan Anis Matta menolak kehadiran PKS. Apalagi, yang menolak PKS adalah partai yang tidak lolos ke parlemen.
"Aduh ya, dengar berita yang menolak PKS untuk koalisi. Aduh, terima kasih ya, itu partai apa ya? Enggak lolos PT gitu loh, masyaallah tabarakallah. Nol koma sekian loh," ucap Siti.
Menurut Siti, proposal yang dimiliki PKS dan Anis Matta berbeda, pun visi dua partai politik (parpol) tersebut juga tidak sama. Kemudian, Mardani menegaskan bahwa profil PKS adalah partai yang berjuang di jalur oposisi.
"Proposalnya kita sama Mas Anis beda, dan visinya beda," kata Siti.
Baca juga:
"Kalau saya, oposisi, sehat kok, sekalian kita jaga pemerintah biar betul-betul bekerja buat rakyat," kata Mardani.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Mahfuz Sidik menyatakan pihaknya menolak jika PKS masuk ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sebabnya, PKS kerap menyerang Prabowo-Gibran sehingga tak elok bila mereka masuk ke dalam koalisi.
"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz dalam keterangannya, Minggu (28/4).
Baca juga:
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," ujarnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat

Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif

Heran Olahraga Padel Dikenakan Pajak, Dewan PKS DKI: Mestinya Difasilitasi

PKS Copot Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo Gara-Gara Kasus Siswa Titipan SPMB

Sukamta Gantikan Aher Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR

Abdul Kharis Almasyhari Jadi Ketua Fraksi PKS DPR

Presiden PKS Rombak Komposisi Fraksi, Aher Geser Istrinya Jadi Ketua BAM DPR

Polemik Visa Haji Furoda 2025, PKS Minta Pemerintah Ambil Kuota Negara Lain

PKS: Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka adalah Cerminan Demokrasi
