Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'

Soffi AmiraSoffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'

Dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG. (Foto: MerahPutih.com/Didik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyuarakan kekhawatiran mendalamnya soal rencana alokasi anggaran fantastis untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia bahkan memprediksi program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto ini, berpotensi senasib dengan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) jika tidak dilakukan evaluasi secara ekstrem.

Mardani menyebutkan, bahwa kesamaan antara kedua program tersebut terletak pada besarnya dana yang dikeluarkan, tetapi dampaknya masih minim terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.

Kekhawatiran ini muncul seiring penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026, di mana anggaran pendidikan mencapai Rp 757,8 triliun.

Baca juga:

Menkeu Purbaya tak Gentar dengan Ultimatum Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG

Secara spesifik, hampir separuh dari anggaran tersebut, yakni sekitar Rp 335 triliun, yang dialokasikan untuk mendukung Program MBG.

"Rp 335 triliun itu luar biasa besarnya. Dia akan terbuang dan lagi-lagi akan seperti IKN Jilid berikutnya kalau kita tidak berani mengevaluasi secara kejam, secara brutal, bahwa standar terbaik itu harus dilakukan," tegas Mardani dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/10).

Menurutnya, agar dana besar tersebut tidak sia-sia, langkah-langkah kritis harus segera diambil, termasuk memberantas korupsi dan memperketat pengawasan.

Mardani pun menawarkan pendekatan terbaik untuk mengelola Program MBG, yaitu melalui desentralisasi dan kolaborasi dengan pihak sekolah.

Baca juga:

Perbaiki Tata, Kelola 5 Ribu Sertifikat Halal Dapur MBG Segera Diproses

"Cara paling baik desentralisasi dan kolaborasi dengan sekolah. Jadikan ini adalah bagian dari kepedulian kita kepada sekolah, kepada pendidikan, termasuk menggerakkan ekonomi rakyat," ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa niat Program MBG akan menjadi "super baik" jika dikelola dengan cara yang benar, dengan melibatkan metode, pendekatan, orang, dan sistem yang baik.

Mardani menutup pernyataannya dengan dorongan untuk berani mengevaluasi secara "kejam dan brutal," karena hasil dari pengelolaan program ini akan menentukan masa depan bangsa, apakah Indonesia akan mencapai "Indonesia Emas atau Indonesia Cemas." (Pon)

#Makan Bergizi Gratis #DPR RI #Prabowo Subianto #PKS
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Makan Bergizi Gratis Diklaim Tidak Berpengaruh ke Lonjakan Harga Pangan, Kenaikan Akibat Hujan
lonjakan harga bahan pokok di berbagai daerah disebabkan oleh faktor cuaca pada musim hujan, sehingga banyak para petani mengalami gagal panen.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Makan Bergizi Gratis Diklaim Tidak Berpengaruh ke Lonjakan Harga Pangan, Kenaikan Akibat Hujan
Indonesia
Rhoma Irama di RDPU Baleg DPR: Indonesia Kaya Seni, Tapi Pemerintah Belum Hadir Optimal
Dalam RDPU Baleg DPR, Rhoma Irama menilai pemerintah belum hadir optimal dalam pengelolaan seni nasional dan mendorong dukungan lebih besar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 November 2025
Rhoma Irama di RDPU Baleg DPR: Indonesia Kaya Seni, Tapi Pemerintah Belum Hadir Optimal
Indonesia
Badan Legislasi DPR Rapat dengan Raja Dangdut Rhoma Irama, Bahas Revisi UU Hak Cipta
Baleg DPR menggelar RDPU untuk membahas revisi UU Hak Cipta. Rhoma Irama dan sejumlah pelaku industri musik hadir menyampaikan masukan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 November 2025
Badan Legislasi DPR Rapat dengan Raja Dangdut Rhoma Irama, Bahas Revisi UU Hak Cipta
Indonesia
Prabowo Bakal Resmikan Kilang Terbesar di Indonesia, Bisa Produksi 2 Juta Barel Minyak
Presiden RI, Prabowo Subianto, akan meresmikan kilang terbesar di Indonesia. Kilang itu bisa memproduksi hingga 2 juta barel minyak.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Prabowo Bakal Resmikan Kilang Terbesar di Indonesia, Bisa Produksi 2 Juta Barel Minyak
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Kurangi Risiko Bencana
DPR meminta pemerintah bergerak cepat untuk mengurangi risiko bencana. Hal itu melihat dampak dari erupsi Gunung Semeru.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Gunung Semeru Erupsi, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Kurangi Risiko Bencana
Indonesia
Prabowo Larang Siswa Sambut Kedatangannya, Pimpinan Komisi X DPR: Biar Bisa Fokus Belajar
Presiden RI, Prabowo Subianto, melarang siswa menyambut kedatangannya. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyampaikan dukungannya.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Prabowo Larang Siswa Sambut Kedatangannya, Pimpinan Komisi X DPR: Biar Bisa Fokus Belajar
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Larang Jokowi Bepergian ke Luar Negeri terkait Kasus Ijazah Palsu
Presiden RI, Prabowo Subianto, kabarnya melarang Jokowi untuk bepergian ke luar negeri. Hal itu terkait kasus ijazah palsu yang menimpanya.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Larang Jokowi Bepergian ke Luar Negeri terkait Kasus Ijazah Palsu
Indonesia
KPK Harap KUHAP Baru tak Ubah Kewenangannya dalam Memberantas Korupsi
KPK berharap RUU KUHAP tak mengubah kewenangan mereka dalam memberantas korupsi. Sebab, ada banyak pasal yang bersinggungan dengan KPK.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
KPK Harap KUHAP Baru tak Ubah Kewenangannya dalam Memberantas Korupsi
Indonesia
Koalisi Sipil Kritik Pengesahan RUU KUHAP, Dinilai Manipulatif dan Pasal Rentan Kriminalisasi
Koalisi Sipil mengkritik keras soal pengesahan RUU KUHAP. Pembaruan KUHAP dinilai manipulatif.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Koalisi Sipil Kritik Pengesahan RUU KUHAP, Dinilai Manipulatif dan Pasal Rentan Kriminalisasi
Indonesia
Tanggapi Ramai Hoaks KUHAP, Ketua Komisi III DPR Tegaskan Tugasnya untuk Meluruskan
Hoaks yang dikaitkan dengan KUHAP termasuk narasi soal proses pembahasan hingga substansi pasal-pasal yang dinilai keliru.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Tanggapi Ramai Hoaks KUHAP, Ketua Komisi III DPR Tegaskan Tugasnya untuk Meluruskan
Bagikan