PKS dan PKB Bangun Poros Ketiga, Siap Ajak Demokrat dan NasDem


Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi. Foto: ANTARA/Genta Tenri Mawangi
MerahPutih.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat untuk membentuk poros koalisi ketiga menyongsong gelaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut disampaikan Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi usai bertemu Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6).
Baca Juga
Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, poros koalisi satu dan kedua sudah terbentuk sehingga perlu poros ketiga agar kontestasi Pilpres tidak hanya diikuti 2 pasangan capres-cawapres.
"Saya berharap poros ketiga, kenapa? karena yang satu sudah jelas poros-nya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan, tembok 'berlin' kita pecahkan," ujarnya.
Namun, Aboe tidak menjelaskan secara detail terkait dua poros koalisi yang dimaksudnya. Ia hanya menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut Aboe, poros ketiga ini bakal menjadi magnet bagi para capres dan partai politik lain untuk bergabung. Pasalnya, PKB dan PKS merupakan partai Islam di mana para ulama berkumpul.
"PKB ini kan grassrootnya dengan PKS 11-12 lah. Dan, PKB yang berkuasa penuh pesantren dan ulama-ulama. Ini kalau ketemu ngeri-ngeri sedap. Semua capres nanti akan tertarik serius dengan koalisi ini. Jangan kaget kalau sampai terjadi," kata dia.
Baca Juga
PKS Minta Pemerintah Perhatikan Serius Ketahanan Pangan Nasional yang Masih Buruk
Aboe mengamini bahwa koalisi PKB dan PKS masih kurang 7 kursi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi di parlemen. Jumlah total kursi PKB dan PKS sebanyak 108 kursi dengan perincian 58 kursi PKB dan 50 kursi PKS.
"Artinya tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan. Kita siap dengan Demokrat, kita siap dengan NasDem, kita siap dengan yang lain, nggak masalah," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Jazil mengatakan, salah satu tujuan dari koalisi ini adalah mendorong Pilpres 2024 berlangsung sejuk dan damai.
Karena itu, kata Gus Jazil, PKB dan PKS perlu mengambil peran agar mencegah terjadinya politik identitas yang berpotensi menciptakan pembelahan di masyarakat.
"Jadi, tidak ada lagi pembelahan, tidak ada lagi saling curiga, tidak ada lagi saling menjatuhkan, tidak ada lagi politik yang saling menghina," tutup Gus Jazil. (Pon)
Baca Juga
Wacana Koalisi dengan PKS, Elite PKB: Ini Bisa Jadi Magnet Baru
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok

RAPBN 2026, Fraksi PKB: Target Belanja Negara Harus Dikawal untuk Rakyat

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten

Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Legislator Ungkap Keuntungan dari Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal
